Kaltim Siapkan Palapa Ring untuk Dorong Ekonomi Rakyat Berbasis Digital
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur akan mendorong ekonomi rakyat berbasis digital lewat kehadiran palapa ring. Peningkatan mutu kualitas pendidikan dan promosi wisata juga berpotensi meningkat dengan akses internet.
Oleh
SUCIPTO
·3 menit baca
BALIKPAPAN, KOMPAS - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur akan mendorong ekonomi rakyat berbasis digital lewat kehadiran palapa ring. Peningkatan mutu kualitas pendidikan dan promosi wisata juga berpotensi meningkat dengan akses internet yang ideal.
Proyek Palapa ring di Indonesia bagian tengah merentang di 27 kabupaten/kota dengan panjang jaringan 2.995 kilometer. Dengan diresmikannya palapa ring, Presiden Joko Widodo berharap masyarakat dapat memanfaatkannya untuk memperkuat perdagangan dengan menghubungkan beragam produk usaha mikro, kecil, dan menengah ke jaringan pasar nasional, bahkan global (Kompas, 15/10/2019).
Gubernur Kaltim Isran Noor mengatakan, hadirnya palapa ring bisa memudahkan masyarakat yang selama ini belum terjamah internet untuk mengakses informasi. “Dengan internet, akan lebih banyak manfaat bagi masyarakat,” kata Isran, Selasa.
Kepala Biro Humas Pemprov Kaltim Syafruddin mengatakan, perlu didorong ekonomi rakyat berbasis digital di Kaltim. Tujuannya, agar masyarakat bisa menjual produksi lokal secara dalam jaringan (daring). Terkait rencana detail, Pemprov Kaltim belum membahasnya secara rinci.
“Terkait hal teknis, nanti akan kami koordinasikan dengan dinas-dinas, misalnya tentang ekonomi kreatif. Nanti bisa juga menggandeng universitas untuk memberi pendidikan dan merespon masyarakat untuk lebih melek digital,” kata Syafruddin.
Saat ini, Pemprov Kaltim belum memetakan wilayah mana saja yang belum terakses internet. Syafruddin mengatakan, Kabupaten Kutai Timur, Kutai Barat, Mahakam Ulu, dan Kutai Kartanegara, termasuk di sekitar wilayah calon ibu kota negara. Namun, di daerah tersebut masih ada titik-titik yang belum terjangkau akses internet.
Pendidikan dan wisata
Hadirnya internet di Kabupaten Mahakam Ulu disambut baik pengajar di SDN 03 Long Tuyoq, Kecamatan Long Pahangai. Guru dan kepala sekolah bisa memanfaatkannya untuk menunjang kegiatan belajar mengajar.
Kepala Sekolah SDN 03 Long Tuyoq Silvanus Silam Luhat mengatakan, internet sudah hadir di sekolahnya sejak awal Oktober lalu. Itu memudahkan pengajar dan kepala sekolah mencari berbagai referensi tambahan untuk bahan ajar.
“Selain itu, kami juga bisa melaporkan data pokok pendidikan langsung dari sekolah. Sebelumnya, kami harus naik perahu cepat ke ibu kota kabupaten sekitar 1 jam. Itu memakan biaya dan waktu,” kata Silvanus.
Saat ini, SDN 03 Long Tuyoq hanya memiliki tiga komputer jinjing. Semuanya digunakan untuk kegiatan administrasi, seperti membuat materi bahan ajar, laporan ke dinas pendidikan dan membuat berbagai surat. Silvanus berharap, internet juga bisa dirasakan siswa untuk belajar.
Jumlah komputer di sekolah kami tidak memungkinkan jadi alat belajar anak-anak. Oleh sebab itu, kami belum memasukkan pelajaran komputer di kurikulum. Harapan ke depan, anak-anak bisa juga belajar komputer dan mengakses internet di sekolah
“Jumlah komputer di sekolah kami tidak memungkinkan jadi alat belajar anak-anak. Oleh sebab itu, kami belum memasukkan pelajaran komputer di kurikulum. Harapan ke depan, anak-anak bisa juga belajar komputer dan mengakses internet di sekolah,” kata Silvanus.
Sementara itu, Ketua Kelompok Sadar Wisata Embao’ Blaam Desa Long Tuyoq, Kawit Tekwan, berharap internet bisa mempromosikan wisata yang ada di daerahnya. Selama ini, wisatawan yang datang ke Desa Long Tuyoq hanya ketika perayaan besar adat saja. Ia berharap, kunjungan semakin banyak ke desanya untuk menikmati wisata alam, seperti arung jeram.
“Kami juga butuh belajar untuk promosi digital. Harapannya, kami bisa promosi secara kreatif dan mandiri dengan adanya internet,” kata Kawit.
Menanggapi hal tersebut, Syafruddin mengatakan, akan memetakan berbagai kebutuhan lanjutan agar internet bisa mendatangkan manfaat bagi masyarakat. Saat ini, Pemprov Kaltim belum melakukan koordinasi lebih lanjut untuk pemanfaatan akses internet di Kalimantan Timur.