Rangkaian penangkapan terduga teroris terus berlanjut. Kali ini, aparat Detasemen Khusus 88 Polri menangkap seorang terduga teroris di Masaran, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, Rabu (16/10/2019).
Oleh
ERWIN EDHI PRASETYA
·2 menit baca
SRAGEN, KOMPAS - Rangkaian penangkapan terduga teroris terus berlanjut. Kali ini, aparat Detasemen Khusus 88 Polri menangkap seorang terduga teroris di Masaran, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, Rabu (16/10/2019). Polisi juga melakukan penggeledahan rumah yang ditinggali para terduga teroris di Sragen dan Sukoharjo, Jawa Tengah.
Di Sragen, polisi menggeledah tempat tinggal AA (22), yang merupakan rumah orangtuanya, di Desa Jati, Kecamatan Masaran. Berdasarkan informasi yang dihimpun Kompas, AA ditangkap aparat Detasemen Khusus 88 Polri saat membeli suku cadang kendaraan bermotor tidak jauh dari rumahnya, pada Rabu siang.
Saat dikonfirmasi, Kepala Subbagian Humas Kepolisian Resor Sragen Ajun Komisaris Agus Jumadi membenarkan adanya penangkapan terduga teroris dan penggeledahan rumah oleh Densus 88 di Masaran. Namun, Agus tidak memberikan keterangan lebih lanjut. “Semua keterangan nanti dari Mabes Polri,” katanya.
Secara terpisah, Rusmanto (53), ketua rukun tetangga setempat, mengaku diminta menjadi saksi penggeledahan rumah tinggal AA. Dari dalam rumah itu, polisi menyita beberapa barang, antara lain, panah, dua buah senjata tajam dengan ukuran panjang sekitar 20 sentimeter dan 60 sentimeter, gambar target panah, telepon genggam, buku-buku, dan lembaran-lembaran kertas berisi catatan. “Dia itu (AA) orang asli sini, lahirnya di sini,” ujarnya.
Menurut Rusmanto, dalam pergaulan sehari-hari dengan warga sekitar, AA selama ini tidak tampak mencurigakan. AA juga tidak memiliki masalah dengan warga. Meski memiliki hubungan baik dengan warga setempat, pihaknya tidak mengetahui persis pekerjaaan tetap AA.
AA tinggal satu rumah dengan orangtuanya di kampung itu. Menurut Rusmanto, AA memiliki seorang istri yang berasal dari Brebes, Jawa Tengah, yang juga tinggal di situ.
Saksi mata yang juga pengelola bengkel sepeda motor di mana AA ditangkap, Yuni (49), mengatakan, AA ditangkap setelah membeli suku cadang sepeda motor. Ia diringkus oleh sejumlah polisi berpakaian preman. Kedua tangannya diborgol dan kepalanya ditutup kemudian langsung dimasukkan ke dalam mobil. “Tadi ada banyak polisi. Tidak ada perlawanan,” ujarnya.
Sementara itu, di Sukoharjo, polisi menggeledah dua rumah berbeda yang ditinggali dua terduga teroris di Desa Cemani, Kecamatan Grogol. Keduanya ditangkap polisi di lokasi berbeda pada Selasa (15/10).
Kepala Desa Cemani Hadi Indriyanto mengatakan, rumah yang ditinggali AS merupakan rumah temannya. Di rumah itu ditemukan buku-buku tentang ajaran teroris dan pamflet-pamflet bertema sejenis. Di rumah yang tinggali KH, polisi juga menemukan buku-buku.
Sementara itu, Kepala Bagian Operasional Polres Sukoharjo Komisaris Teguh menyatakan, pihaknya hanya diminta membantu mengamankan lokasi penggeledahan yang dilakukan Densus 88. Untuk mengamankan penggeledahan itu, pihaknya menerjunkan 50 personel.