Jalan Tol Pandaan-Malang Seksi 4 Angkat Potensi Wisata Malang Timur
Tol Pandaan-Malang seksi 4 dari Singosari-Pakis, di Kabupaten Malang, Jawa Timur, diyakini memermudah wisatawan luar daerah menikmati obyek wisata di wilayah timur Kabupaten Malang.
Oleh
DEFRI WERDIONO
·3 menit baca
MALANG, KOMPAS - Tol Pandaan-Malang seksi 4 dari Singosari-Pakis, di Kabupaten Malang, Jawa Timur, diyakini memermudah wisatawan luar daerah menikmati obyek wisata di wilayah timur Kabupaten Malang. Terpangkasnya waktu tempuh akan memanggungkan sejumlah potensi wisata di kawasan tersebut.
Tol Pandaan-Malang Seksi 4 memiliki panjang 4,8 kilometer. Akses keluar di wilayah Pakis memungkinkan wisatawan langsung menuju ke Kecamatan Tumpang dan Bandara Abdul Rahman Saleh. Di wilayah tersebut terdapat sejumlah obyek wisata, seperti Pemandian Wendit di Pakis, Candi Jago dan Kidal di Tumpang, serta Air Terjun Sumber Pitu, Coban Pelangi, dan Desa Wisata Gubugklakah di Kecamatan Poncokusumo.
Wilayah Tumpang juga menjadi satu dari tiga pintu masuk ke Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Selain Pasuruan, Probolinggo, dan Lumajang. “Tol memudahkan wisatawan yang ingin menuju ke wilayah timur Malang, termasuk Bromo dan Semeru. Selama ini mereka biasanya harus ke Kota Malang baru menuju Tumpang,” kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Malang Made Arya Wedanthara, Senin (28/10/2019).
Menurut Made keberadaan tol nantinya juga akan sinkron dengan pengembangan skytrain dari Tumpang menuju kawasan TNBTS yang akan dibangun pemerintah. Rencananya, skytrain menjadi salah satu moda transportasi guna memermudah akses wisatawan ke Bromo dari arah Malang. Adapun dari arah Probolinggo bakal dibangun kereta gantung.
“Kalau mimpinya Ibu Gubernur Jawa Timur (Khofifah Indar Parawansa) skytrain mungkin 2020 (dimulai pembangunanya). Dari Tumpang, Poncokusumo, sampai Bromo atau TNBTS,” ucapnya.
Sementara itu Direktur Teknik PT Jasa Marga Pandaan-Malang (JPM) Siswantono mengatakan, pengoperasian tol Seksi 4 masih menunggu Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) soal tarif. Secara fisik, pembangunan tol sudah rampung dan telah dilakukan uji laik.
“Kami sedang menunggu surat keputusan tarif dari Pak Menteri PUPR. Tinggal tanda tangan. Semua proses pembangunan sudah selesai. Uji laik juga sudah, sertifikatnya bahkan sudah terbit,” ujarnya.
Menurut Siswantono tarif Seksi 4 bakal sama dengan Seksi 1-3, yakni Rp 898 per km. Namun, karena sebelumnya SK Tarif hanya sampai gerbang tol Singosari (ujung seksi 3), maka untuk Seksi 4 diperlukan SK baru. Tol Pandaan-Malang Seksi 1-3 mulai berbayar sejak 9 Agustus.
Siswantono belum bisa memastikan penerbitan SK Tarif tersebut. Pihaknya berharap secepatnya dan kemungkinan akan ditandatangani pekan ini. “Mundurnya kemungkinan karena baru saja ada pergantian kabinet. Kalau untuk Natal dan Tahun Baru 2020 pasti sudah beroperasi,” ucapnya.
Terkait ruas Tol Seksi 5 dari Pakis-Kota Malang yang saat ini masih dalam proses pengerjaan, Siswantono mengatakan pihaknya menargetkan bisa difungsionalkan pada masa Natal dan Tahun Baru. Pihaknya berusaha agar tol dengan panjang 3,1 km itu bisa secepatnya rampung.
Sementara terkait sisa pembebasan lahan di Kelurahan Madyopuro, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, Siswantono berujar sedang dalam proses. Berdasarkan pengamatan Kompas, Senin siang, sejumlah rumah di Madyopuro sudah dibongkar. Dari arah Jalan Ki Ageng Gribig, lokasi yang akan menjadi jalur tol sudah ditutup dengan seng.
Tol Pandaan-Malang memiliki panjang total 38,5 km, terdiri atas Seksi 1 Pandaan-Purwodadi 15,5 km, Seksi 2 Purwodadi-Lawang 8 km, Seksi 3 Lawang-Singosari 7,1 km, Seksi 4 Singosari-Pakis 4,8 km, dan Seksi 5 Pakis-Malang 3,1 km. Tol Seksi 1-3 telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 13 Mei lalu dan sempat tiga bulan dioperasikan gratis.