Kurikulum 2013 dinilai sudah baik dan merupakan penyempurnaan dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Akan tetapi, implementasinya dalam proses pemelajaran dinilai masih kurang ideal.
Oleh
ERWIN EDHI PRASETYA
·3 menit baca
SOLO, KOMPAS — Kurikulum 2013 dinilai sudah baik dan merupakan penyempurnaan dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Akan tetapi, implementasinya dalam proses pemelajaran dinilai masih kurang ideal.
Guru Besar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo Suciati menyebutkan, Kurikulum 2013 merupakan hasil perjalanan panjang dari penyempurnaan kurikulum sebelumnya, yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Penyempurnaan KTSP dibutuhkan dalam rangka mengantisipasi kebutuhan zaman, misalnya kebutuhan pendidikan yang berbasis kompetensi. Akan tetapi, dalam proses pemelajaran di sekolah, Kurikulum 2013 belum diimplementasikan sebagaimana mestinya oleh guru.
”Secara sistem pembelajaran, Kurikulum 2013 itu sudah bagus, yang kurang adalah implementasinya di lapangan,” katanya di Solo, Sabtu (2/11/2019).
Sucianti mencontohkan pemelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Dalam pemelajaran IPA, ada pengembangan tiga aspek sekaligus, yaitu pengetahuan, skill (kemampuan) dan sikap atau afeksi.
Sesuai Permendikbud No 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah, pembelajaran IPA ditujukan untuk membekali peserta didik pengetahuan IPA yang diperoleh dengan metode ilmiah dengan cara penemuan (inkuiri). Dengan metode itu, peserta didik membangun konsep melalui pengalaman dengan cara berinteraksi dengan lingkungan secara mandiri melalui pendekatan ilmiah.
Adapun pendekatan yang dilakukan menekankan keterampilan proses, mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan mengomunikasikan. Namun, faktanya, implementasinya pemelajaran IPA berorientasi inkuiri di sekolah secara umum belum optimal.
“Dalam praktiknya IPA seringkali hanya diajarkan transfer of knowledge. Kalau guru ditanya kenapa, jawabannya tidak sempat, waktunya tidak ada. Jadi IPA kehilangan makna, akhirnya IPA hanya sebuah pengetahuan hafalan,” ujarnya.
Sebelumnya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengevaluasi Kurikulum 2013 dan penerapannya sejak pertengahan tahun ini. Apabila data telah terkumpul dan analisis berjalan akan diketahui titik-titik pembenahan yang perlu dilakukan.
”Evaluasi tidak hanya dari sektor akademik dan hasil capaian pemelajaran siswa, tetapi juga dari pemahaman guru dan cara mereka menerapkan konteks kurikulum di kelas masing-masing,” kata Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Awaluddin Tjalla di Jakarta, Jumat (Kompas, 2/11/2019).
Kurikulum yang diimplementasikan sejak pertengahan 2013 ini secara konten sudah mencakup pembangunan karakter, kompetensi, dan nasionalisme. Dari segi penerapan, para guru juga diberi kebebasan mengadaptasi materi sesuai kondisi dan kebutuhan di kelas.
Kunci dalam pemelajaran adalah guru.
Suciati mengatakan, kunci dalam pemelajaran adalah guru. Karena itu, kompetensi guru harus terus ditingkatkan. Hal itu menjadi tanggungjawab semua pihak, terutama lembaga pendidikan tenaga kependidikan. Upaya memperbaiki kualitas guru kini terus dilakukan.
“Sekarang ini Indonesia sedang terus menerus memperbaiki kualitas guru, dari kualifikasi pendidikan, kompetensinya, semua diperbaiki. Sekarang kita ibaratnya seperti orang berlari sambil membetulkan tali sepatu yang lepas. Di satu sisi guru terus ditingkatkan kompetensinya di satu sisi lainnya pendidikan kebutuhannya luar biasa di era revolusi industri,” katanya.
Senada dengan Suciati, Leo Agung, yang juga Guru Besar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNS menambahkan, Kurikulum 2013 merupakan penyempurnaan KTSP. KTSP dinilai masih dominan aspek kognisi, sedangkan kurikulum 2013 lebih menekankan aspek afeksi. Kurikulum 2013 diharapkan bisa lebih mengimplementasikan pendidikan karakter yang mengadopsi kearifan lokal.
”Maju tidaknya pendidikan itu ada di pemelajaran. Ujung tombaknya adalah pemelajaran di kelas. Kalau pemelajaran di kelas berkualitas maka pendidikan kita akan meningkat,” katanya.