Gempa dengan magnitudo 4,5 mengguncang wilayah Kabupaten Jayapura pada Selasa (12/11/2019) pukul 08.32. Namun, gempa ini tidak berpotensi memicu tsunami.
Oleh
FABIO COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Gempa dengan magnitudo 4,5 mengguncang wilayah Kabupaten Jayapura pada Selasa (12/11/2019) pukul 08.32. Namun, gempa ini tidak berpotensi memicu tsunami.
Hal itu disampaikan Kepala Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah V Jayapura Petrus Demon Sili saat dihubungi dari Jayapura, Selasa.
Petrus memaparkan gempa berkekuatan M 4,5 ini berpusat di koordinat 2,31 Lintang Selatan dan 140,26 Bujur Timur, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 38 kilometer arah barat laut Kabupaten Jayapura. Gempa terjadi di kedalaman 10 kilometer.
Dengan aspek lokasi episenter dan kedalaman, gempa bumi ini diakibatkan oleh aktivitas patahan atau sesar lokal.
”Guncangan gempa bumi ini dilaporkan dirasakan hingga di Kota Jayapura. Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tidak berpotensi tsunami,” kata Petrus.
Petrus menuturkan, hasil pemantauan Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah V Jayapura hingga pukul 09.15 WIT belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan.
Ia pun mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
”Kami juga mengimbau warga agar menghindar dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Warga juga harus memeriksa bangunan apakah tahan gempa atau tidak ada kerusakan akibat getaran sebelum kembali ke dalam rumah,” tambahnya.
Terjadi sekitar 50 kali gempa bumi yang terasa di Papua hingga Papua Barat sejak Januari hingga Agustus 2019.
Catatan Kompas, telah terjadi sekitar 50 kali gempa bumi yang terasa di Papua hingga Papua Barat sejak Januari hingga Agustus 2019. Sekitar 50 persen gempa terjadi di wilayah utara Papua akibat pergerakan sesar Mamberamo.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Papua Welliam Manderi berharap warga meningkatkan mitigasi bencana, khususnya di daerah rawan gempa bumi. Ia pun meminta warga aktif menggunakan aplikasi yang diciptakan Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah V Jayapura, yakni Sistem Informasi Gempa Bumi dan Tsunami.
Aplikasi yang memiliki 12 konten skala gempa ini berperan penting bagi BPBD untuk memberikan pertolongan secepatnya bagi warga di daerah yang terdampak gempa bumi. Aplikasi ini juga bermanfaat sebagai pusat info untuk mencegah berita bohong atau hoaks terkait dampak gempa yang bisa meresahkan warga.