Pengamanan Maksimal Diberlakukan di Mapolresta Solo
Kepolisian Resor Kota Solo, Jawa Tengah, meningkatkan kewaspadaan menyusul terjadinya ledakan bom bunuh diri di Markas Kepolisian Resor Kota Besar Medan, Sumatera Utara.
Oleh
ERWIN EDHI PRASETYA
·2 menit baca
SOLO, KOMPAS — Kepolisian Resor Kota Solo, Jawa Tengah, meningkatkan kewaspadaan menyusul terjadinya ledakan bom bunuh diri di Markas Kepolisian Resor Kota Besar Medan, Sumatera Utara. Pengamanan maksimal diberlakukan di Markas Polresta Solo.
”Tentunya yang paling utama bagi kami adalah melaksanakan pengamanan secara maksimal Mako (Markas Komando) Polresta Solo,” ujar Wakil Kepala Kepolisian Resor Kota Solo Ajun Komisaris Besar Iwan Saktiadi, di Solo, Jawa Tengah, Rabu (13/11/2019).
Iwan mengatakan, pengamanan Mapolresta Solo selama ini telah dilakukan sesuai dengan prosedur operasi standar (SOP) yang berlaku sebelum adanya ledakan bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan. Pengamanan tidak hanya dilakukan di Mapolresta, tetapi juga mapolsek dan unit-unit pelayanan kepolisian lain di jajaran Polresta Solo sesuai dengan SOP.
”Kami tidak serta-merta kemudian menerapkan pengamanan yang restricted (terbatas) terhadap masyarakat,” ujar Iwan.
Berdasarkan catatan Kompas, ledakan bom bunuh diri pernah terjadi di halaman Mapolresta Solo pada 5 Juli 2016. Pelaku, Nur Rohman, saat itu menerobos pos penjagaan polisi dan meledakkan bom bunuh diri di depan Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu di Mapolresta Solo. Pelaku tewas di tempat.
Kami tidak serta-merta kemudian menerapkan pengamanan yang restricted (terbatas) terhadap masyarakat.
Menurut Iwan, untuk pengamanan, di pintu masuk area Mapolresta Solo dilengkapi penghalang dan portal serta dijaga anggota polisi bersenjata selama 24 jam. Hal itu untuk mencegah kendaraan bermotor menerobos masuk. Petugas jaga akan melakukan pemeriksaan barang bawaan masyarakat yang datang. Penggeledahan badan juga akan dilakukan terhadap orang yang dicurigai.
Dari pantauan Kompas, pintu gerbang Mapolresta Solo tidak dibuka penuh dan hanya terbuka sedikit untuk memberi akses bagi pejalan kaki. Pintu gerbang akan dibuka penuh dan langsung ditutup kembali jika ada kendaraan roda empat masuk dan keluar. Warga yang datang untuk mendapatkan pelayanan kepolisian memarkirkan kendaraan mereka di luar pagar. Petugas kemudian memeriksa tas dan meminta mereka melepaskan jaket di pos penjagaan.
”Sampai saat ini belum ada instruksi dari atas untuk memberlakukan siaga 1 atau sebagainya. Kami tetap melaksanakan tugas-tugas rutin seperti biasa, tetapi peningkatan kewaspadaan sudah diinstruksikan pimpinan berkaitan dengan kejadian di Medan,” ujar Iwan.
Salah seorang warga yang datang ke Mapolresta Solo, Dilan Valen (25), menyatakan memahami penerapan pengamanan ketat oleh pihak kepolisian. Ia mengaku datang ke Mapolresta Solo untuk mengurus pembuatan surat keterangan catatan kepolisian guna mendaftar seleksi calon pegawai negeri sipil.
”Tidak masalah pengamanan seperti ini karena memang sudah SOP-nya,” kata Dilan yang tasnya juga diperiksa polisi jaga.