Pemerintah Kota Surabaya mengembangkan aplikasi Jelajah Surabaya untuk membantu wisatawan mencari destinasi wisata ketika berkunjung ke kota ini.
Oleh
IQBAL BASYARI
·3 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Pemerintah Kota Surabaya, Jawa Timur, mengembangkan aplikasi Jelajah Surabaya untuk membantu wisatawan mencari destinasi wisata ketika berkunjung ke kota ini. Keberadaan aplikasi tersebut diharapkan membuat makin banyak destinasi yang dikunjungi wisatawan.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Surabaya Muhammad Fikser, Minggu (17/11/2019), di Surabaya, mengatakan, aplikasi Jelajah Surabaya akan menjadi pemandu wisata yang memberikan rekomendasi destinasi wisata di sejumlah wilayah di Surabaya. Destinasi wisata yang dihadirkan tidak terbatas kawasan wisata, tetapi juga meliputi wisata kuliner, belanja, serta akomodasi.
”Misalnya, wisatawan sedang berkunjung ke Tugu Pahlawan, nanti akan muncul pemberitahuan tempat wisata terdekat beserta jarak yang bisa dikunjungi sehingga pilihan destinasinya semakin banyak,” katanya.
Aplikasi ini, lanjut Fikser, masih dalam tahap pengembangan. Pihaknya menargetkan aplikasi bisa digunakan masyarakat awal tahun 2020. Dengan adanya aplikasi ini, nantinya wisatawan tidak akan lagi kebingungan mencari pilihan destinasi wisata ketika berkunjung ke Surabaya. Aplikasi juga terhubung dengan jadwal kalender kegiatan yang akan dilaksanakan di Surabaya selama satu tahun.
Melalui aplikasi Jelajah Surabaya, wisatawan tidak lagi kebingungan mencari tempat wisata saat berada di Surabaya.
”Pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah akan ikut mendapatkan manfaat karena aplikasi akan mempromosikan dagangannya kepada wisatawan,” ucapnya.
Melalui aplikasi Jelajah Surabaya, wisatawan tidak lagi kebingungan mencari tempat wisata saat berada di Surabaya. Sebab, beberapa instansi terkadang masih bingung mengajak tamu-tamunya ketika menghadiri acara di Surabaya. Bahkan ada pertanyaan, ”Kalau ke Surabaya wisata ke mana?”
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surabaya Antiek Sugiharti mengatakan, saat ini ada ratusan tempat wisata yang bisa dikunjungi wisatawan. Namun, beberapa destinasi wisata masih kurang populer di kalangan wisatawan sehingga kadang-kadang tidak menjadi pilihan saat berkunjung ke Surabaya. Padahal, destinasi itu tidak kalah menarik dibandingkan destinasi wisata lain.
”Bahkan, setiap tahun Surabaya selalu memiliki destinasi wisata baru. Ini biasanya belum banyak diketahui wisatawan, padahal potensinya sangat besar,” katanya. Selama 2019, Pemkot Surabaya menambah destinasi wisata baru, antara lain Patung Suro dan Boyo di Taman Suroboyo, Taman Mozaik, dan Kampung Lawang Seketeng.
Oleh sebab itu, melalui aplikasi Jelajah Surabaya, destinasi wisata di Surabaya diharapkan semakin populer di masyarakat. Aplikasi akan menunjukkan semua destinasi wisata yang ada dan menjadi pemandu wisata bagi wisatawan yang sudah mengunduh aplikasi tersebut.
Menurut Antiek, jika wisatawan semakin banyak mendapatkan referensi daerah wisata yang dikunjungi, diyakini hal itu bisa meningkatkan lama kunjungan ke Surabaya. Sebab, wisatawan dipastikan akan tergoda untuk menambah destinasi jika mengetahui potensi wisata yang tersedia.
Selama ini, rata-rata kunjungan wisatawan ke Surabaya kurang dari dua hari. Hal ini berimplikasi pada tingkat hunian hotel yang rata-rata hanya satu malam. Jika destinasi wisata yang dikunjungi bertambah, hal itu akan berdampak pada peningkatan hunian hotel di Surabaya.
”Aplikasi Jelajah Surabaya menurut rencana akan disosialisasikan kepada agen perjalanan untuk memudahkan rombongan wisata memilih destinasinya,” kata Antiek.