Hujan disertai butiran es yang melanda Kabupaten Puncak, Papua, kemarin, dipicu fenomena pusaran udara Sirkulasi Eddy.
Oleh
FABIO COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Hujan disertai butiran es melanda Kabupaten Puncak, Papua, pada Kamis (21/11/2019). Kondisi ini dipicu fenomena pusaran udara Sirkulasi Eddy. Namun, hujan es itu disebutkan tidak mengganggu aktivitas warga dan hanya berlangsung sesaat.
Bupati Puncak Wilem Wandik, saat dihubungi dari Jayapura, Jumat, mengatakan, hujan disertai butiran es yang terjadi di Distrik Sinak dan sejumlah distrik terdekat, Kamis sekitar pukul 14.00 WIT, berlangsung sekitar dua menit. Sebelumnya, fenomena alam ini pernah terjadi pada tahun 2016.
Warga memaknainya sebagai suatu berkat dari Tuhan yang tidak akan berdampak buruk bagi usaha pertanian mereka.
”Fenomena alam ini sudah sering terjadi di Puncak. Warga memaknainya sebagai suatu berkat dari Tuhan yang tidak akan berdampak buruk bagi usaha pertanian mereka,” kata Willem.
Ia menambahkan, hujan disertai butiran es tidak terjadi lagi di Puncak pada Jumat ini. Namun, ia tetap mengimbau warga mewaspadai kondisi cuaca yang ekstrem jelang akhir tahun.
Kepala Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah V Jayapura Petrus Demon Sili memaparkan, fenomena hujan disertai butiran es dipicu terbentuknya fenomena pusaran udara Sirkulasi Eddy di wilayah Papua bagian tengah. Fenomena itu berinteraksi dengan kondisi lokal tempat wilayah Kabupaten Puncak terletak di pegunungan.
Hal itu memengaruhi faktor orografis (hujan yang terjadi di pegunungan) dengan pertumbuhan awan kumulonimbus. Awan yang tumbuh menjulang itu memiliki tinggi dasar 400 meter dengan tinggi puncak bisa mencapai 9.000 meter di wilayah khatulistiwa.
”Titik beku di wilayah tropis terjadi pada ketinggian sekitar 5.000 meter. Apabila awan kumulonimbus berada pada ketinggian di atas 5.000 meter, hujan sudah tidak terdiri atas tetes-tetes air lagi, tetapi berupa butiran hingga bongkahan es,” papar Petrus.
Kepala Subbidang Pelayanan Jasa BBMKG Wilayah V Jayapura Ezri Ronsumbre menambahkan, butiran-butiran es juga turun sebagai hujan karena didukung suhu udara permukaan di Kabupaten Puncak. Suhu di daerah itu saat ini cukup rendah, minimum hingga 8 derajat celsius.
”Fenomena alam ini tidak akan terjadi terus-menerus sebab membutuhkan kondisi cuaca tertentu yang mendukungnya. Fenomena ini bisa terjadi lagi pada tahun depan atau lebih lama lagi,” kata Ezri.