Polisi menangkap Iris Murib, anggota kelompok kriminal bersenjata yang menjadi salah satu pelaku penyerangan Markas Polsek Sinak, Kabupaten Puncak, yang menewaskan tiga polisi pada 17 Desember 2015.
Oleh
FABIO COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Tim Khusus Kepolisian Daerah Papua menangkap Iris Murib, anggota kelompok kriminal bersenjata, di Distrik Iwaka, Kabupaten Mimika. Iris termasuk salah satu pelaku penyerangan Markas Polsek Sinak, Kabupaten Puncak, yang menewaskan tiga polisi pada 17 Desember 2015.
Kepala Bidang Humas Polda Papua Komisaris Besar Ahmad Mustofa Kamal saat dihubungi dari Jayapura, Jumat (22/11/2019) sore, mengatakan, tim khusus Polda Papua bersama jajaran Polres Mimika menangkap Iris di Kali Pindah, Distrik Iwaka, Kamis (21/11) pukul 14.21 WIT.
Iris sempat memberikan perlawanan, tetapi anggota kami berhasil meringkusnya.
Upaya penangkapan Iris telah direncanakan sejak 18 November 2019. Polisi menemukan lokasi persembunyian Iris di sebuah honai atau rumah tradisional pegunungan Papua, di Kali Pindah sekitar pukul 12.00 WIT. ”Kami menangkap Iris di dalam honai tersebut. Iris sempat memberikan perlawanan, tetapi anggota kami berhasil meringkusnya,” kata Ahmad.
Ahmad menjelaskan, Iris selama ini merupakan pimpinan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di daerah Sinak. Ia sering menebar teror, baik kepada warga sipil maupun aparat keamanan.
Ia telah ditetapkan masuk daftar pencarian orang kasus penyerangan Markas Polsek Sinak pada 17 Desember 2015 yang mengakibatkan tiga anggota Polsek Sinak meninggal dan satu orang terluka. Kala itu, Iris bersama anggotanya juga merampas delapan pucuk senjata api milik polisi.
”Peran Iris Murib adalah eksekutor yang menembak empat anggota Polsek Sinak dengan menggunakan senjata laras panjang,” tutur Ahmad.
Ia menuturkan, timsus Polda Papua telah membawa Iris ke Markas Polres Mimika untuk ditahan. Iris akan diperiksa untuk mengungkap pelaku lainnya dalam kasus penyerangan Polsek Sinak.
Kepala Polres Mimika Ajun Komisaris Besar I Gusti Gde Era Adhinata mengatakan, situasi di Mimika masih kondusif pascapenangkapan pimpinan KKB Sinak. Ia menambahkan, anggota kepolisian di Mimika telah bersiaga untuk mengantisipasi potensi gangguan keamanan pada 1 Desember mendatang, yang diperingati sekelompok orang sebagai hari lahir Organisasi Papua Merdeka (OPM).
”Polres Mimika bersama Satgas Brimob Amanusa di Mimika telah bersiaga jelang 1 Desember 2019. Sekitar 500 personel berada di Mimika,” kata Adhinata.
Ketua Lembaga Pengawasan Reformasi Indonesia (LPRI) Provinsi Papua Elisa Bouway berharap warga Papua tidak terprovokasi melakukan gangguan keamanan pada 1 Desember. ”1 Desember bukanlah peringatan lahirnya OPM, tetapi warga Papua menyambut hari raya Natal dengan sukacita dan damai. Kami mendukung TNI dan Polri memberikan tindakan tegas terhadap kelompok yang hendak mengacaukan keamanan pada tanggal itu,” ujarnya.