Pemerintah Kota Tegal, Jateng melakukan beberapa upaya untuk membuat teh bertahan di tengah dominasi kopi. Upaya tersebut antara lain, mengedukasi masyarakat dan menggalakkan kembali budaya minum teh.
Oleh
KRISTI UTAMI
·3 menit baca
TEGAL, KOMPAS -- Pemerintah Kota Tegal, Jawa Tengah melakukan sejumlah upaya untuk membuat komoditas teh tetap bertahan di tengah dominasi kopi. Upaya tersebut antara lain, mengedukasi masyarakat dan menggalakkan kembali budaya minum teh.
Pemerintah Kota Tegal menggandeng sejumlah perusahaan teh di Jawa Tengah menyelenggarakan Tegal Tea Fiesta pada Jumat-Minggu (22-24/11/2019) di Kecamatan Tegal Timur, Kota Tegal. Dalam kegiatan tersebut, sebanyak 15 perusahaan teh di Jawa Tengah memamerkan produk-produk mereka kepada para pengunjung.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tegal Johardi mengatakan, kegiatan ini merupakan implementasi dari Undang-Undang Nomor 5 tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan. Dalam undang-undang tersebut dijelaskan bahwa pemerintah harus menggali potensi kebudayaan dan melestarikannya.
"Budaya minum teh poci atau lebih dikenal dengan moci ini adalah budaya yang sudah ada di Tegal sejak lama. Sebagai generasi penerus, kita wajib melestarikan budaya ini. Kalau perlu, kita buat ngeteh ini menjadi populer seperti ngopi,"kata Johardi saat ditemui di sela-sela kegiatan Tegal Tea Fiesta, Jumat malam.
Johardi menambahkan, Pemkot Tegal berencana menggelar kegiatan seperti ini secara rutin. Selain itu, pemerintah juga akan melakukan sosialisasi, diskusi, dan bincang santai dengan generasi muda terkait budaya mengeteh. Melalui kegiatan-kegiatan tersebut pemerintah ingin membangun kesadaran masyarakat bahwa minum teh itu murah dan menyehatkan.
Berdasarkan pantauan, Jumat petang, sekitar 15 gerai teh berjajar di sekeliling lapangan. Setiap gerai dihias berbagai macam hiasan seperti, poci tanah, dan gelas tanah. Masyarakat yang berkunjung dipersilakan menyicipi teh secara gratis.
Pemerintah ingin membangun kesadaran masyarakat bahwa minum teh itu murah dan menyehatkan.
Sembari menikmati teh, para pengunjung juga disuguhi pertunjukan tari dan musik dari seniman-seniman lokal. Tak hanya itu, para pengunjung juga bisa mengikuti kegiatan kunjungan ke pabrik teh untuk melihat proses pembuatan teh.
Farid (31), salah satu pengunjung mengatakan, dirinya terkesan dengan kegiatan tersebut. Menurutnya, kegiatan semacam ini bermanfaat untuk memopulerkan kembali teh dan meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang teh.
"Kegiatan seperti ini perlu digalakkan agar masyarakat, khususnya anak-anak muda sadar bahwa ngeteh tidak kalah keren dengan ngopi," ucap Farid.
Untuk bisa diterima di kalangan anak muda, sejumlah perusahaan teh berinovasi. Inovasi tersebut antara lain menambah vairan rasa teh dan membuka kafe teh di pusat-pusat perbelanjaan.
Marketing Executive teh 2Tang Wilayah Jawa Tengah Beny Purba mengatakan, tahun ini teh 2Tang membuka kafe teh di Jakarta. Kafe tersebut menyajikan teh dengan varian rasa buah.
Untuk bisa diterima di kalangan anak muda, sejumlah perusahaan teh terus berinovasi.
"Sama seperti kafe-kafe kebanyakan, teh kami dibuat oleh seorang barista. Kami juga menyediakan pertunjukan langsung pembuatan teh," ujar Beny.
Sementara itu, Regional Sales Manager Teh Dandang Sigit Bakti Setyawan menuturkan, Teh Dandang berinovasi dengan cara mencampurkan gula dalam kantong teh celup. Hal itu dilakukan agar proses penyeduhan teh lebih praktis. Varian teh celup ini menyasar anak-anak muda yang menyukai proses pembuatan teh yang simpel.