Kepedulian Harian ”Kompas” pada Ekosistem Laut Buahkan Ocean Legacy Awards
Harian ”Kompas” menerima penghargaan Ocean Legacy Awards dari Coral Triangle Center di Bali, Jumat (29/22/2019) malam. Penghargaan ini sebagai bentuk apresiasi atas perhatian harian ”Kompas” pada ekosistem laut.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA
·2 menit baca
DENPASAR, KOMPAS — Harian Kompas menerima penghargaan Ocean Legacy Awards dari Coral Triangle Center di Bali, Jumat (29/22/2019) malam. Penghargaan ini sebagai bentuk apresiasi atas perhatian harian Kompas pada beragam permasalahan dan pelestarian ekosistem laut.
Acara ini menjadi bagian dari serangkaian perayaan satu dasawarsa Pusat Segitiga Terumbu Karang (Coral Triangle Center/CTC), pengelola lembaga nirlaba di bidang konservasi kawasan kelautan. Direktur Eksekutif CTC Rili Djohani menyatakan, pihaknya melibatkan banyak pihak untuk melindungi laut dan bersama-sama mencari solusi dalam menyelamatkan laut.
”Kami di CTC percaya semua pihak dapat berperan untuk konservasi laut,” ujar Rili dalam sambutannya.
Selain untuk Kompas, CTC juga memberikan penghargaan kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan yang berperan dalam pembangunan kapasitas, penjangkauan, dan penyebaran informasi perlindungan laut, George Tahija sebagai salah satu pendiri CTC, dan Gede Hendrawan sebagai peneliti kelautan dari Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Udayana, Bali.
Selain itu, ada juga Dinah Yunitawati sebagai penginisiasi proyek konservasi dan pendiri Banda Aware, Wempie Dirk Parinussa yang merupakan pejuang laut dari Maluku Tengah, dan Ade Waworuntu, seniman dan pengusaha keramik Jenggala yang bekerja sama dengan CTC dalam pembuatan seni instalasi Semesta Terumbu Karang di CTC Center for Marine Conservation.
Penghargaan diberikan juga kepada Mongabay Indonesia, Sekaa Teruna Teruni Tri Budhi Yasa, BaliWISE, dan Roman Luan Foundation, lembaga swadaya masyarakat di Timor Leste.
Dalam acara yang sama, CTC bersama Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bali membuat nota kesepahaman tentang pengelolaan kawasan konservasi sumber daya pesisir dan laut di Bali. Terkait kerja sama dan kolaborasi itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bali Made Sudarsana menyatakan pemerintah berperan sebagai fasilitator dan lembaga swadaya masyarakat membantu sisi teknis bersama masyarakat yang menjadi pelaksanaannya.
Sudarsana juga menyatakan mengapresiasi kerja sama dan kolaborasinya dengan pihak CTC dan masyarakat, antara lain, dalam pengelolaan kawasan konservasi perairan di Nusa Penida. ”Ini sejalan dengan visi Gubernur Bali dalam arah dan kebijakan membangun Bali yang juga meliputi perlindungan dan penyelamatan alam dan lingkungan,” kata Sudarsana.