Menjelang Natal dan Tahun Baru 2020, Pemerintah Kota Surabaya, Jawa Timur, kembali melakukan operasi pasar. Operasi pasar dilakukan di kelurahan dan balai RW.
Oleh
IQBAL BASYARI
·2 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Untuk mengantisipasi kenaikan harga sejumlah bahan pokok dan penting menjelang Natal dan Tahun Baru 2020, Pemerintah Kota Surabaya, Jawa Timur, kembali melakukan operasi pasar. Kegiatan operasi pasar tidak dilakukan di pasar-pasar, tetapi di kelurahan dan balai RW.
”Operasi pasar dilakukan di kantor kecamatan atau balai RW karena dekat perkampungan warga agar sasarannya lebih efektif. Pembelinya adalah warga langsung, bukan penjual,” kata Kepala Dinas Perdagangan Kota Surabaya Wiwiek Widayati, Jumat (6/12/2019), di Surabaya.
Dalam sehari, operasi pasar dilakukan di dua lokasi dalam satu kecamatan. Barang-barang yang dijual antara lain telur sebanyak 50 kilogram, minyak goreng 60 kantong, dan gula sebanyak 25 kilogram dalam satu kali operasi pasar. Pasokan barang akan terus ditambah mendekati Natal dan Tahun Baru 2020 karena kebutuhan pada saat itu biasanya meningkat.
Kegiatan operasi pasar, lanjut Wiwiek, sudah dilaksanakan sejak 28 November 2019 dan akan terus dilakukan hingga awal 2020. Lokasinya berbeda-beda setiap hari karena bergiliran di 31 kecamatan. Sejak pertama kali dilaksanakan, operasi pasar sudah dilakukan di Dukuh Pakis, Tandes, Wonokromo, Gubeng, Benowo, dan Rungkut.
Dalam pantauan Dinas Perdagangan, harga telur ayam di pasar naik dari Rp 22.000 per kg menjadi Rp 25.000 per kg. Padahal, harga acuan penjualan konsumen (HPAK) yang ditetapkan pemerintah seharusnya tidak lebih dari Rp 23.000 per kg. ”Harga telur ayam yang dijual di operasi pasar sesuai dengan HPAK,” ucapnya.
Harga telur ayam yang dijual di operasi pasar sesuai dengan HPAK. (Wiwiek Widayati)
Selain menggelar operasi pasar, pihaknya juga memantau kondisi harga-harga di pasar tradisional. Ada enam pasar yang masuk dalam pantauan, yakni Pasar Wonokromo, Pasar Pucang, Tambakrejo, Pasar Kembang, Pasar Pabean, dan Pasar Genteng. Jika harga bahan pokok dan bahan penting di pasar-pasar tersebut naik, pihaknya akan segera mencari solusi agar harga turun dan tidak membebani masyarakat.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menambahkan, bahan pokok dan bahan penting yang dijual dalam operasi pasar diperoleh langsung dari agen sehingga bisa lebih murah dibandingkan harga pasaran. Barang-barang tersebut diambil langsung dari sentra-sentra produksi sehingga mampu menutus rantai distribusi yang cukup panjang.
”Jangan sampai warga terbebani dengan melonjaknya harga ketika permintaan naik. Kami harus bisa menyediakan barang-barang kebutuhan yang terjangkau,” kata Risma.