Ingin Temui Anak, Shokib Curi Gergaji dan Kabur dari Tahanan
Tahanan narkoba Kepolisian Resor Kota Malang, Shokib Sulianto (39), yang kabur pada Senin (09/12/2019), mengaku kabur untuk menemui anaknya yang sedang berada di pondok pesantren. Ia kabur dengan menggergaji terali sel.
Oleh
DAHLIA IRAWATI
·3 menit baca
MALANG, KOMPAS — Tahanan narkoba Kepolisian Resor Kota Malang, Shokib Sulianto (39), yang kabur pada Senin (09/12/2019), mengaku kabur untuk menemui anaknya yang sedang berada di pondok pesantren. Ia kabur setelah menggergaji terali sel tahanan, dengan gergaji yang dicurinya dari tukang pipa, yang saat itu sedang merenovasi ruang tahanan Polresta Malang.
Pengakuan itu diucapkan Shokib saat siaran pers di Polresta Malang, Rabu (11/12/2019), yang dipimpin oleh Kepala Kepolisian Resor Kota Malang Ajun Komisaris Besar Leonardus Simarmata.
”Saya kabur untuk menemui anak saya yang ada di pondok. Anak saya tidak tahu saya ditahan. Makanya saya kabur untuk menemuinya,” kata Shokib sambil meringis menahan sakit di dua kakinya. Dua kaki Shokib ditembak polisi setelah ia berusaha kabur saat ditangkap dini hari tadi. Shokib tidak menjelaskan lebih jauh di mana anaknya mondok.
Pria kelahiran Lamongan itu mengaku dua minggu lalu mencuri gergaji dari tukang pipa yang sedang merenovasi ruang tahanan. Ia kemudian menyembunyikan gergaji itu dan mulai menggergaji teralis besi sel tahanan sejak saat itu.
”Saya mencurinya. Tukangnya tidak tahu. Setelah saya berhasil kabur, saya buang gergaji itu di tempat sampah,” kata Shokib yang disebut-sebut sebagai otak kaburnya empat tahanan Polresta Malang pada Senin lalu. Shokib berkilah, ia tidak mengajak tiga tahanan lain kabur bersamanya. Namun, mereka sendiri yang memilih untuk ikut kabur bersamanya.
Terkait pengakuan Shokib tersebut, polisi tidak langsung percaya. Sebab, ada dua keterangan berbeda mengenai asal gergaji yang digunakan untuk memotong sel tahanan itu. Sebelumnya, Adrian, tahanan yang ditangkap pada Selasa (10/12/2019), mengaku bahwa gergaji itu didapat oleh Shokib dari keluarganya, yang menyusupkan gergaji di bawah kotak makan.
”Keterangan mereka tidak akan langsung kami anggap valid. Keterangan mereka akan kami konfrontir terlebih dahulu untuk mencari kebenarannya,” kata Kapolresta Malang AKBP Leonardus Simarmata.
Diburu
Dengan tertangkapnya dua tahanan, yaitu Shokib dan Adrian, saat ini tersisa dua tahanan lain, yaitu Bayu Prasetyo dan Nur Cholis. Keduanya masih diburu polisi.
”Saya minta dua orang yang belum tertangkap untuk menyerahkan diri. Ini lebih baik daripada dilakukan tindakan tegas oleh polisi,” kata Leonardus.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Malang Komisaris Yunar Sirait mengatakan,Polresta Malang mengerahkan tim khusus untuk memburu empat tahanan kabur itu. ”Satu tim terdiri dari 10-12 orang. Pengejaran terus kami lakukan hingga mereka semua tertangkap,” katanya.
Senin (9/12/2019) dini hari, empat tahanan Polresta Malang kabur dengan menggergaji terali sel tahanan. Keempatnya adalah Shokib Sulianto, Nur Cholis, Bayu Prasetyo, dan Adrian. Mereka adalah tahanan kasus narkoba yang sudah ditahan selama dua pekan dan siap untuk menjalani persidangan.
Kaburnya keempat orang itu diketahui sekitar pukul 01.30 saat dilakukan pemeriksaan tahanan. Saat itu, koordinator tahanan di dalam kamar melapor pada petugas jaga setelah mendengar bunyi berisik orang melarikan diri.
Adapun untuk tiga petugas jaga ruang tahanan saat itu, hingga kini terus menjalani pemeriksaan. ”Jika memang terbukti lalai, akan ada sanksi mulai dari penahanan, demosi jabatan, hingga penundaan pangkat dan kesempatan pendidikan. Saat ini masih tiga orang diperiksa, tetapi bukan tidak mungkin juga bisa lebih dari tiga orang itu karena bisa jadi kelalaian bermula dari grup jaga sebelumnya,” kata Leonardus.