Pascagempa Magnitudo 5,6 di Bengkulu, Aktivitas Warga Normal
Pascagempa berdaya magnitudo 5,6 di Samudra Hindia sekitar 53 kilometer arah barat daya Kota Mukomuko, Bengkulu, Senin malam, kondisi wilayah di Sumatera Barat dan Bengkulu Selasa (17/12/2019) terpantau normal.
Oleh
YOLA SASTRA
·3 menit baca
PADANG, KOMPAS — Pascagempa berdaya magnitudo 5,6 di Samudra Hindia sekitar 53 kilometer arah barat daya Kota Mukomuko, Bengkulu, Senin (16/12/2019) malam, kondisi wilayah di Sumatera Barat dan Bengkulu, Selasa (17/12/2019), terpantau normal. Warga beraktivitas seperti biasa meski semalam sempat merasakan gempa.
Supervisor Pusdalops BPBD Mukomuko Hitatun Arazak, Selasa (17/12/2019), mengatakan, gempa yang bergetar sekitar 3 detik itu dirasakan kuat oleh warga Mukomuko. Masyarakat kaget dan berlarian ke luar rumah.
”Warga bertahan sekitar 30-45 menit di luar rumah. Menunggu kalau terjadi gempa susulan. Setelah itu, warga sudah beraktivitas seperti biasa,” kata Hitatun ketika dihubungi dari Limapuluh Kota.
Menurut Hitatun, hingga Selasa (17/12) sore belum ada laporan korban ataupun kerusakan di desa atau kelurahan di wilayah Mukomuko akibat gempa tersebut.
Pada Senin malam, ayunan gempa sempat dirasakan oleh sebagian masyarakat di provinsi tetangga Bengkulu, yakni Sumatera Barat. Rais Fitra (29), warga Kota Padang, Sumbar, Senin malam, mengatakan, gempa yang mengguncang pukul 21.49 dirasakan relatif kuat. Sejumlah warga di sekitar rumah Rais bergegas lari ke luar rumah.
”Ayunan gempa terasa cukup kuat. Saya sedang memarkirkan mobil. Beberapa warga di dekat rumah berlarian keluar rumah,” kata Rais ketika dihubungi dari Limapuluh Kota, Sumbar.
Menurut Rais, ayunan gempa berlangsung sekitar 10 detik. Meskipun dirasakan relatif kuat, gempa tidak menimbulkan kerusakan di sekitar rumah Rais.
Gempa juga dirasakan oleh warga di Kabupaten Sijunjung, Sumbar. Rizka Desri Yusfita (24), warga Nagari Muaro, Sijunjung, mengatakan, ayunan gempa terasa sekitar 3 detik. ”Gempanya tidak kuat, tetapi membuat saya terayun. Ketika gempa, saya sedang jalan kaki menuju rumah,” kata Rizka.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono, dalam siaran persnya, Senin malam, mengatakan, gempa tidak berpotensi tsunami. ”Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami,” kata Rahmat.
Pusat gempa bumi terletak pada koordinat 3,09 Lintang Selatan dan 100,81 Bujur Timur atau tepatnya di laut pada jarak 53 km arah barat daya Kota Mukumuko. Gempa terjadi pada kedalaman 54 km. Gempa yang awalnya tercatat berkekuatan magnitudo 5,5 itu dimutakhirkan menjadi magnitudo 5,6.
Rahmat menjelaskan, berdasarkan lokasi pusat gempat dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
Menurut Rahmat, guncangan gempa dirasakan di daerah Mukomuko, Padang, Painan III-IV MMI (pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah). Sementara itu di Kepahiang, Bengkulu, Kerinci, Padang Panjang III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu).
”Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut,” ujar Rahmat.
Warga pun diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Warga diharapkan pula memeriksa kondisi bangunan dan menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.