Jelang masa mudik Natal dan Tahun Baru, Dinas Perhubungan Kota Tegal memeriksa kelaikan kendaraan, Selasa (17/12/2019), di Terminal Kota Tegal, Jateng. Sejak awal Desember, setidaknya 100 bus sudah diperiksa.
Oleh
KRISTI UTAMI
·3 menit baca
TEGAL, KOMPAS — Jelang masa mudik Natal dan Tahun Baru, Dinas Perhubungan Kota Tegal memeriksa kelaikan kendaraan, Selasa (17/12/2019), di Terminal Kota Tegal, Jawa Tengah. Sejak awal Desember, setidaknya 100 bus untuk angkutan mudik Natal dan Tahun Baru sudah diperiksa.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Tegal Herviyanto mengatakan, pemeriksaan kelaikan kendaraan dilakukan sebagai salah satu upaya untuk memastikan kendaraan yang digunakan sebagai angkutan mudik dalam keadaan baik. Dengan demikian, angka kecelakaan akibat ketidaklaikan kendaraan bisa diminimalkan.
”Sebenarnya pemeriksaan kelaikan kendaraan tidak hanya kami lakukan saat masa mudik, tetapi juga setiap saat. Hal itu kami lakukan karena masyarakat memiliki hak bepergian dengan nyaman, aman, dan selamat,” kata Herviyanto.
Sejak awal Desember, setidaknya 100 kendaraan angkutan mudik sudah diperiksa kelaikannya. Jumlah tersebut akan terus ditambah, sesuai dengan kebutuhan angkutan mudik di Kota Tegal.
Herviyanto menuturkan, tidak hanya dilakukan di terminal, petugas Dinas Perhubungan Kota Tegal juga mendatangi setiap perusahaan otobus dan garasi bus untuk memeriksa. Sebab, masih ada beberapa bus yang sengaja tidak mengikuti pemeriksaan kendaraan karena kondisinya rusak atau tidak laik.
Menurut Herviyanto, dari hasil pemeriksaan, hampir semua kendaraan laik jalan. Hanya ada beberapa yang dinyatakan belum laik karena tidak dilengkapi dengan alat-alat penunjang keselamatan, seperti, klakson, lampu rem, lampu sein, alat pemukul kaca, alat kebakaran api ringan, dan sabuk pengaman.
Kendaraan yang dinyatakan belum laik tidak akan mendapatkan stiker yang menjadi tanda bahwa kendaraan itu adalah angkutan mudik. Jika kendaraan tanpa stiker beroperasi pada saat arus mudik, Dinas Perhubungan akan memberikan sanksi berupa teguran hingga pencabutan izin trayek.
Salah satu sopir bus, Ropil (50), mengatakan, dirinya merasa senang dengan adanya pemeriksaan kendaraan yang dilakukan oleh Dinas Perhubungan. Sebab, Ropli bisa bekerja dengan tenang jika kendaraannya dalam kondisi yang laik jalan.
”Dengan adanya pemeriksaan seperti ini, saya jadi tahu bagaimana kondisi kendaraan. Kalau sudah dinyatakan laik jalan, saya bisa berkendara dengan tenang dan keselamatan penumpang terjamin,” kata Ropil.
Cek kesehatan
Tidak hanya kendaraan yang diperiksa, puluhan sopir dan kenek angkutan juga diperiksa kesehatannya. Pemeriksaan kepada para sopir dan kernet tersebut meliputi pemeriksaan fisik, pemeriksaan kesehatan mata, pemeriksaan tekanan darah, pemeriksaan gula darah, dan tes narkoba. Pemeriksaan tersebut dilakukan petugas dari Dinas Kesehatan Kota Tegal dan Badan Narkotika Nasional Kota Tegal.
”Pengemudi kendaraan dan awak bus lainnya harus dalam kondisi yang sehat saat mengantarkan penumpang. Kami juga akan memastikan para sopir dan awak bus bebas dari minuman keras dan narkoba,” kata Kepala Seksi Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat Badan Narkotika Nasional Kota Tegal Nasrudin.
Berdasarkan hasil pemeriksaan narkoba, 100 sopir dan kernet yang diperiksa Selasa siang dinyatakan negatif. Adapun dari hasil pemeriksaan kesehatan, mayoritas sopir dan kernet dinyatakan dalam kondisi yang fit. Namun, beberapa di antara mereka memiliki tekanan darah dan kolesterol yang tinggi. Sopir dan kernet yang memiliki masalah kesehatan tersebut akhirnya diberi obat.
Pengemudi kendaraan maupun awak bus lainnya harus dalam kondisi yang sehat saat mengantarkan penumpang. Kami juga akan memastikan para sopir dan awak bus bebas dari minuman keras dan narkoba.
Tidak hanya dilakukan di Kota Tegal, pemeriksaan kesehatan sopir dan kernet bus juga dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal. Di Kabupaten Tegal, ada 29 awak bus yang diperiksa kesehatannya.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal Kiswandi menuturkan, Dinas Kesehatan melakukan pemeriksaan gula darah, tekanan darah, serta tes HIV dan AIDS. Menurut Kiswandi, pemeriksaan HIV dan AIDS dilakukan untuk memastikan awak bus terbebas dari virus yang mengganggu sistem kekebalan tubuh. Dari hasil pemeriksaan, seluruh awak bus dinyatakan bebas dari HIV dan AIDS.