Kepolisian Daerah Kalimantan Barat menyiagakan 2.772 personel gabungan untuk mengantisipasi berbagai potensi kerawanan saat Natal dan Tahun Baru. Pasukan tersebut akan disiagakan di 883 obyek vital.
Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
·2 menit baca
PONTIANAK, KOMPAS — Kepolisian Daerah Kalimantan Barat menyiagakan 2.772 personel gabungan untuk mengantisipasi berbagai potensi kerawanan saat Natal dan Tahun Baru. Pasukan tersebut akan disiagakan di 883 obyek vital.
Kepala Polda Kalbar Inspektur Jenderal Didi Haryono, saat Apel Operasi Lilin Kapuas 2019, Kamis (19/12/2019), menuturkan, berdasarkan prediksi intelijen, ada sejumlah potensi kerawanan yang harus diantisipasi, antara lain aksi terorisme, kejahatan konvensional, dan sweeping organisasi kemasyarakatan. Kemudian, aksi penolakan peribadatan, konflik sosial, bencana alam, konvoi, balap liar, narkoba, dan minuman keras.
”Untuk di Kalbar, pasukan gabungan terdiri dari 1.440 dari kepolisian dan pemangku kebijakan lainnya 1.332 personel. Kemudian, obyek vital yang diamankan 669 gereja, 5 bandara, 24 terminal, 74 obyek wisata, dan 111 pusat perbelanjaan,” ujar Didi.
Operasi Lilin Kapuas dilaksanakan mulai Senin (23/12/2019) hingga Rabu (1/1/2020). Dengan pengamanan, diharapkan bisa menjaga suasana khidmat perayaan Natal tanpa ada gangguan sedikit pun.
”Sebelum apel, kami juga telah rapat koordinasi lintas instansi. Kepolisian telah menghimpun kesiapan yang dilakukan instansi-instansi lain. Potensi kerawanan sudah dapat dieliminasi. Deteksi dini sudah dilakukan,” ucap Didi.
Sebelum apel, kami juga telah rapat koordinasi lintas instansi. Kepolisian telah menghimpun kesiapan yang dilakukan instansi-instansi lain. Potensi kerawanan sudah dapat dieliminasi. Deteksi dini sudah dilakukan.
Sekretaris Daerah Provinsi Kalbar AL Leysandri menuturkan, Pemerintah Provinsi Kalbar telah beberapa kali rapat koordinasi terkait ketersediaan bahan pokok untuk Natal dan Tahun Baru. Dari sisi kebutuhan pokok, stok dipastikan mencukupi.
Selain itu, Leysandri mengatakan, Pemprov Kalbar menghendaki Kalbar menjadi daerah dengan toleransi tinggi. Masyarakat diharapkan dapat merayakan Natal dengan khidmat dan menyongsong Tahun Baru.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Pontianak Hery Marantika menyebutkan, Basarnas Pontianak juga meningkatkan kesiagaan selama mudik serta balik Natal dan Tahun Baru. Peralatan utama dalam menunjang tugas, baik di darat maupun laut, akan dikerahkan sepenuhnya demi kelancaran arus mudik serta balik Natal dan Tahun Baru.
Basarnas Pontianak juga mendirikan posko gabungan di bandara, terminal, dan pelabuhan yang berada di wilayah Kalbar. Adanya posko gabungan dapat mempermudah koordinasi dengan instansi lain.
Dari pantauan Kompas di sejumlah wilayah Kalbar, situasi sejauh ini aman. Persiapan Natal berlangsung lancar tanpa ada gangguan keamanan. Sejumlah gereja sudah memasang perhiasan natal di depan gereja.
Dari sisi keamanan, tidak ada kendala. Namun, belum lepas dari kerawanan bencana alam, khususnya banjir. Wilayah Kabupaten Kubu Raya, tepatnya di Kecamatan Sungai Ambawang dan Kuala Mandor B, sudah seminggu terakhir diterjang banjir sekitar 1 meter karena curah hujan tinggi.
Halaman sejumlah gereja dan ribuan permukiman penduduk masih ada yang terendam banjir. Jika banjir tidak surut, warga di daerah itu akan merayakan Natal dalam kondisi rumah terendam banjir.