Antisipasi Macet, Yogyakarta Tata Parkir Bus Wisata
Pemkot Yogyakarta menyiapkan pengaturan lalu lintas bus wisata pada masa liburan Natal dan Tahun Baru ini. Hal ini untuk mengurangi kemacetan, khususnya di pusat-pusat wisata.
Oleh
HARIS FIRDAUS/NINO CITRA ANUGRAHANTO
·4 menit baca
YOGYAKARTA, KOMPAS — Pemerintah Kota Yogyakarta menyiapkan pengaturan lalu lintas bus wisata pada masa liburan Natal dan Tahun Baru ini. Bus wisata yang menuju pusat Kota Yogyakarta, terutama kawasan wisata Malioboro, akan diarahkan parkir di dua tempat parkir baru. Hal ini untuk mengurangi kemacetan, khususnya di pusat-pusat wisata.
”Jumlah bus wisata yang masuk ke Kota Yogyakarta itu sangat banyak, sementara ruang parkir kita terbatas. Maka, pada masa Natal dan Tahun Baru tahun ini, kami mencoba melakukan sesuatu,” kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Yogyakarta Agus Arif Nugroho, Jumat (20/12/2019), di Yogyakarta.
Manajemen lalu lintas itu terutama diberlakukan untuk bus wisata yang masuk ke Kota Yogyakarta dari arah timur.
Agus menjelaskan, pada masa liburan Natal dan Tahun Baru ini, Dishub Kota Yogyakarta bersama Dishub Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), kepolisian, dan pihak lain akan memberlakukan manajemen lalu lintas khusus bus wisata. Manajemen lalu lintas itu terutama diberlakukan untuk bus wisata yang masuk ke Kota Yogyakarta dari arah timur.
Hal ini karena jumlah bus wisata yang masuk Kota Yogyakarta dari arah timur merupakan yang terbanyak. Selama ini, bus-bus wisata yang masuk dari arah timur biasanya parkir di Tempat Khusus Parkir (TKP) Senopati di wilayah Gondomanan, tak jauh dari kawasan Malioboro.
Namun, TKP Senopati hanya bisa menampung sekitar 30 bus ukuran besar. Oleh karena itu, kadang kala ada bus yang tak tertampung dan kesulitan mencari tempat parkir. Kondisi inilah yang menjadi salah satu penyebab kemacetan lalu lintas di Yogyakarta.
Karena itu, Agus memaparkan, pihaknya menyediakan dua tempat parkir baru untuk menampung bus-bus wisata yang masuk dari arah timur. Keduanya adalah tempat parkir Gedung Olahraga (GOR) Amongraga dan tempat parkir Kebun Binatang Gembiraloka. Setiap tempat parkir itu bisa menampung 52 bus.
Agus menambahkan, pihaknya juga menyiapkan shuttle bus untuk mengangkut para penumpang bus wisata dari kedua tempat parkir baru itu menuju kawasan Malioboro yang merupakan destinasi wisata favorit di Yogyakarta. Shuttle bus itu diperlukan karena jarak kedua lokasi parkir tersebut cukup jauh dari kawasan Malioboro.
Jarak Gembiraloka dengan kawasan Malioboro sekitar 4,5 kilometer (km), sementara jarak GOR Amongraga dengan kawasan Malioboro sekitar 2,5 km. Shuttle bus untuk mengangkut wisatawan itu akan memakai bus Trans-Jogja milik Pemerintah Daerah (Pemda) DIY dengan tarif Rp 3.500 per orang.
Agus menyatakan, jumlah bus Trans-Jogja yang disiapkan sebagai shuttle bus sebanyak 14 unit. Berdasarkan uji coba pada 14-15 Desember, perjalanan dari Gembiraloka menuju Malioboro butuh waktu 18 menit, sementara perjalanan dari Amongraga ke Malioboro butuh waktu 12 menit. ”Jarak waktu antarbus lebih kurang 7 menit,” ujarnya.
Menurut Agus, berdasarkan rencana sementara, pengaturan lalu lintas bus wisata itu akan diberlakukan pada Sabtu dan Minggu selama masa liburan Natal dan Tahun Baru. Adapun jam dimulainya pengaturan itu bergantung pada kondisi TKP Senopati. ”Pada saat TKP Senopati penuh, bus wisata akan dialihkan untuk parkir di Amongraga dan Gembiraloka,” katanya.
Untungkan wisatawan
Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi menyatakan, pengaturan lalu lintas bus wisata itu akan menguntungkan para wisatawan. Dengan pengaturan itu, bus wisata lebih mudah mendapat tempat parkir sehingga para wisatawan bisa menghemat waktu perjalanan.
Di sisi lain, para wisatawan juga bisa lebih cepat sampai ke kawasan wisata Malioboro karena menggunakan shuttle bus yang telah disiapkan. ”Ada dua keuntungan. Pertama, wisatawan mendapat kepastian, di mana bus yang mereka naiki akan parkir. Kedua, wisatawan juga bisa sampai ke Malioboro tanpa terjebak kemacetan,” ucap Heroe.
Oleh karena itu, Heroe meyakini, pengaturan tersebut tidak akan mengurangi antusiasme wisatawan untuk berkunjung ke Yogyakarta pada masa liburan Natal dan Tahun Baru ini. Apalagi, Pemkot Yogyakarta juga telah berkoordinasi dengan para pelaku wisata terkait kebijakan itu. ”Saya kira, ini menjadi sesuatu yang menggembirakan untuk wisatawan dan para pelaku wisata,” kata Heroe.
Kepala Dishub DIY Sigit Sapto Rahardjo mengatakan, pihaknya siap mendukung pengaturan lalu lintas untuk bus wisata di Kota Yogyakarta. Sigit menyebut, apabila jumlah bus Trans-Jogja tidak mencukupi untuk shuttle bus, Dishub DIY akan berkoordinasi dengan Perum Damri dan pengusaha angkutan yang tergabung dalam Organisasi Angkutan Darat (Organda).
”Kalau nanti jumlah shuttle bus memang kurang, saya akan minta Damri dan Organda membantu,” kata Sigit.