Bentara Budaya Bali Dianugerahi Kerthi Bhuwana Sandhi Nugraha
Bentara Budaya Bali memeroleh penghargaan Kerthi Bhuwana Sandhi Nugraha dari Pemerintah Provinsi Bali atas pengabdian kerja kreatif serta kontribusi dalam pemajuan budaya, seni tradisi, dan modern.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·3 menit baca
DENPASAR, KOMPAS – Bentara Budaya Bali memeroleh penghargaan Kerthi Bhuwana Sandhi Nugraha dari Pemerintah Provinsi Bali. Penghargaan atas pengabdian kerja kreatif dan kontribusi dalam pemajuan budaya, seni tradisi, dan modern itu diserahkan dalam malam apresiasi seni budaya di Taman Budaya Provinsi Bali, Kota Denpasar, Jumat (20/12/2019) malam.
Kepala Dinas Kebudayaan Bali I Wayan “Kun” Adnyana, mengatakan, Kerthi Bhuwana Sandhi Nugraha adalah bentuk apresiasi Pemerintah Provinsi Bali kepada sanggar, yayasan, atau komunitas di bidang pelestarian, pembinaan, pengembangan seni dan budaya Bali dengan didasari semangat ngayah, atau suka rela dan ikhlas.
“Melalui penghargaan seni Kerthi Bhuwana Sandhi Nugraha ini diharapkan semakin menggelorakan semangat beraktivitas para pimpinan sanggar, komunitas, maupun yayasan seni untuk terus menerus menggali, melestarikan, membina, dan mengembangkan seni budaya Bali yang adiluhung serta menciptakan karya-karya seni yang pada akhirnya memberi dampak terhadap kesejahteraan masyarakat,” kata Kun Adnyana.
Hal ini, lanjut Kun Adnyana, selaras dengan visi misi Gubernur Bali yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, yakni "Nangun Sat Kerthi Loka Bali".
Bentara Budaya Bali, lembaga kebudayaan nirlaba Kompas Gramedia yang berlokasi Gianyar, Bali, merupakan ruang publik yang didirikan untuk membangun suasana pergaulan kreatif, mengapresiasi seni dari beragam ekspresi, dan secara konsisten menyelenggarakan agenda serta program seni budaya.
Selain kepada Bentara Budaya Bali, penghargaan Kerthi Bhuwana Sandhi Nugraha juga diberikan kepada 39 sanggar maupun komunitas dan yayasan yang dinilai berdedikasi, berprestasi, dan berkontribusi dalam penguatan dan pemajuan kebudayaan Bali.
Penerima penghargaan seni itu, di antaranya, Yayasan Suar Agung, Jembrana; Bali Eksperimental Teater, Jembrana; Teater Selem Putih, Buleleng; Sanggar Seni Lukis Kaca Nagasepaha, Buleleng; Teater Jineng SMA Negeri 1 Tabanan, Tabanan; Sanggar Tari Ayu, Tabanan; dan Sanggar Seni Saraswati Sadhana, Gianyar.
Selain itu, penghargaan seni juga diberikan kepada Sanggar Kepucuk, Bangli; Yayasan Penggak Men Mersi, Kota Denpasar; Yayasan Bumi Bajra Sandhi, Kota Denpasar; Sanggar Kukuruyuk, Kota Denpasar; Pramusti Bali; Sanggar Rareangon Sejati/Lolot Band; Sanggar Lukis Jepun Putih, Kota Denpasar; dan Sanggar Tari Bali Warini, Kota Denpasar. Penerima penghargaan seni lainnya, di antaranya, Yayasan Basa Bali Wiki; Sanggar Seni Pancer Langit, Badung; Sanggar Geoks, Gianyar; Sanggar Arma Kumara Sari/Yayasan Arma, Gianyar; dan Sanggar Paripurna, Gianyar.
Bersamaan itu, diserahkan pula anugerah Brand Bali kepada tujuh pengusaha dan tokoh Bali yang memberikan inspirasi melalui produk dan karya mereka serta sudah dikenal luas hingga ke mancanegara. Para penerima Brand Bali, di antaranya, I Wayan Darsana, perajin arak Desa Sidemen, Karangasem; Agus Teja Sentosa, seniman musik etnik; Anak Agung Oka Sinar, pengusaha kuliner babi guling; dan Nengah Natyanta, pendiri kelompok usaha Coco Group; serta Gede Pusaka Harsadena, pengusaha kopi.
Penyerahan penghargaan Kerthi Bhuwana Sandhi Nugraha kepada 40 penerima dari seluruh Bali dan pemberian anugerah Brand Bali itu digelar serangkaian pidato akhir tahun Gubernur Bali, Jumat malam. Penghargaan diserahkan Gubernur Bali Wayan Koster didampingi Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, dan Ketua DPRD Bali Nyoman Adi Wiryatama di panggung terbuka Ardha Candra, Taman Budaya Provinsi Bali.
Dalam pidato akhir tahunnya, Koster mengungkapkan sejumlah pencapaian pembangunan di Bali, termasuk pertumbuhan ekonomi 5,67 persen, atau lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,04 persen hingga triwulan III 2019. Adapun tingkat inflasi Bali sebesar 2,74 persen, lebih rendah dari rata-rata nasional 3,1 persen. Sementara nilai ekspor Bali sejak Januari hingga September 2019 mencapai nilai 435,73 juta dolar AS, atau lebih tinggi dari 2018 sebesar 424,59 juta dolar AS.
Terkait rencana reklamasi Teluk Benoa, Koster menegaskan reklamasi tersebut tidak dapat dilaksanakan. Bahkan, menurut dia, Kementerian Kelautan dan Perikanan sudah menerbitkan surat keputusan yang menetapkan kawasan Teluk Benoa menjadi kawasan konservasi maritim.
“De buin uyut, be pragat gaene (jangan ribut-ribut lagi, pekerjaan ini sudah selesai),” kata Koster