Brimob dan TNI Bentrok di Pusat Perbelanjaan, Warga Saumlaki Ketakutan
Anggota Brigade Mobil Kompi 3 Batalyon C Pelopor Kepolisian Daerah Maluku terlibat bentrok dengan anggota TNI Angkatan Darat dari Batalyon 734 Satria Nusa Samudera. Bentrokan terjadi di pusat perbelanjaan Saumlaki.
Oleh
FRANSISKUS PATI HERIN
·3 menit baca
AMBON, KOMPAS — Anggota Brigade Mobil Kompi 3 Batalyon C Pelopor Kepolisian Daerah Maluku terlibat bentrok dengan anggota TNI Angkatan Darat dari Batalyon 734 Satria Nusa Samudera. Bentrokan di pusat perbelanjaan Saumlaki, ibu kota Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku, Jumat (20/12/2019) malam, masih menyisakan ketakutan pada warga.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Kompas dari Ambon, hingga Sabtu (21/12/2019) pagi ini, kondisi Saumlaki belum benar-benar pulih. Warga masih khawatir beraktivitas di jalanan. ”Kalau yang ribut masyarakat biasa tidak terlalu masalah. Ini yang ribut mereka yang pegang senjata. Kami takut sekali,” kata Jopie, sopir taksi saat dihubungi Kompas.
Ia menuturkan, bentrokan yang terjadi itu membuat masyarakat trauma. Terlebih lagi hal itu terjadi di pusat perbelanjaan. Pada saat seperti ini, pusat perbelanjaan dipadati warga yang membeli barang-barang kebutuhan untuk Natal dan Tahun Baru. ”Saat bunyi tembakan itu, orang-orang lari berhamburan. Ada warga saling tabrak dan jatuh di jalan,” katanya.
Menurut Jopie, personel Polri dan TNI telah diminta kembali ke markas komando masing-masing. Pagi ini tidak terlihat anggota Polri yang menjaga lalu lintas sebagaimana yang dilakukan setiap pagi. ”Kami berharap kondisi ini segera pulih. Senang lihat anggota TNI dan Polri bersahabat,” ucapnya.
Informasi lain yang dihimpun Kompas, bentrokan itu berawal dari teguran seorang anggota Brimob kepada seorang anggota TNI yang mengendarai motor dari arah berlawanan tanpa mengenakan helm. Setelah ditegur, anggota TNI yang tidak berseragam itu melawan dan terlibat adu mulut. Anggota Brimob itu lalu menampar wajah anggota TNI tersebut.
Tak terima melihat tamparan itu, beberapa rekan anggota TNI yang berdiri dekat lokasi datang hingga terjadi saling dorong. Ada anggota Brimob yang melepaskan tembakan sehingga kondisi semakin kacau. Brimob ditarik kembali sehingga anggota Polres lainnya diminta berjaga di lokasi perbelanjaan itu.
Tak lama kemudian, datang sekitar 40 anggota TNI Batalyon 734 Satria Nusa Samudera, rekan-rekan dari anggota TNI yang terlibat perkelahian tersebut. Mereka mencari anggota Polri di jalanan itu dan menganiaya satu orang. Mereka juga melempari asrama polisi di Saumlaki.
Kepala Bidang Humas Polda Maluku Komisaris Besar M Roem Ohoirat saat dikonfirmasi membenarkan kronologi tersebut. ”Semua sudah terkendali, tidak ada ketegangan lagi. Kapolres dan Dandim sudah mengamankan kondisi. Di sana TNI dan Polri kompak, kok kenapa bisa terjadi seperti itu,” kata Roem.
Seorang perwira menengah di Komando Daerah Militer XVI/Pattimura yang dihubungi mengatakan, pihak Kodam sedang menyiapkan siaran pers. ”Nanti Kapendam (Kepala Penerangan Kodam) yang akan menyampaikan kepada rekan-rekan media," katanya.
Tidak ada korban dalam bentrokan tersebut. Anggota TNI yang ditampar mengalami memar, sedangkan anggota Polri yang dikeroyok mengalami luka lecet. Kerusakan material, di antaranya sejumlah kaca asrama polisi pecah dan beberapa kendaraan polisi rusak.