Kemenhub Telusuri Penyebab Kecelakaan Maut di Pagar Alam
Penyebab kecelakaan maut bus Sriwijaya yang mengangkut 37 penumpang masih ditelusuri. Bus itu jatuh ke jurang sedalam 75 meter di Kabupaten Pagar Alam, Sumatera Selatan.
Oleh
ERIKA KURNIA/RHAMA PURNAJATI
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi mengirim tim ke lokasi kecelakaan maut di Pagar Alam, Sumatera Selatan. Penyebab kecelakaan itu masih ditelusuri.
”Belum ada dugaan sementara. Tim kami lagi ke sana (untuk mengecek),” katanya, menjelang pemantauan angkutan Natal dan Tahun Baru di Pelabuhan Merak, Banten, Selasa (24/12/2019).
Bus Sriwijaya yang mengangkut 37 penumpang jatuh ke jurang di Kabupaten Pagar Alam, Senin (23//12/2019) malam. Laporan sementara, korban tewas mencapai 25 orang dengan korban selamat mencapai 13 orang. Sampai saat ini petugas masih mengevakuasi korban dari jurang dengan kedalaman hingga 75 meter tersebut.
Mungkin (sopirnya) mengantuk karena, kan, itu jam 23.00 WIB. Apalagi medannya di pegunungan.
Menurut Budi, risiko kecelakaan bisa terjadi, apalagi kontur daerah lokasi kecelakaan itu pegunungan. Pihaknya juga akan menelusuri kemungkinan faktor manusa. ”Mungkin (sopirnya) mengantuk, karena, kan, itu jam 23.00 WIB. Apalagi medannya di pegunungan,” lanjutnya.
Budi mengimbau agar para pengemudi angkutan umum lebih waspada. Begitu pula operator angkutan agar terlebih dahulu mengecek kesiapan angkutan dan pengemudinya, termasuk mengantisipasi agar pengemudi tidak mengonsumsi narkotika dan obat terlarang selama berkendara.
Dayu Willy dari Humas Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas B Palembang menjelaskan, kecelakaan ini terjadi pada Senin sekitar pukul 23.15 WIB. Bus Sriwijaya yang mengangkut 37 penumpang dari Bengkulu menuju Palembang masuk ke dalam jurang yang terletak di Desa Prahu Dipo, Kecamatan Dempo Selatan, Kota Pagar Alam.
Di lapangan sudah ada 12 anggota Basarnas Palembang yang mengevakuasi para korban. Namun, dalam hal ini ada juga bantuan dari sejumlah instansi, seperti dari Polres Pagar Alam, Satpol PP Kota Pagar Alam, BPBD Kota Pagar Alam, dan Tagana Kota Pagar Alam. Dayu menerangkan, dalam proses evakuasi, tim mengalami kesulitan karena kondisi jurang yang sangat terjal, bahkan mencapai kedalaman 75 meter.