Pelaksanaan ibadah Natal di seluruh wilayah Papua sepanjang Selasa hingga Rabu (24-25/12/2019) ini berjalan kondusif, termasuk di daerah-daerah yang selama ini kerap terjadi gangguan kelompok kriminal bersenjata.
Oleh
FABIO COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Pelaksanaan ibadah Natal di seluruh wilayah Papua sepanjang Selasa hingga Rabu (24-25/12/2019) ini berjalan kondusif, termasuk di daerah-daerah yang selama ini kerap terjadi gangguan kelompok kriminal bersenjata.
Kepala Bidang Humas Polda Papua Komisaris Besar Ahmad Mustofa Kamal saat ditemui di Jayapura mengatakan, pengamanan ibadah Natal dari Selasa malam hingga Rabu pagi berjalan lancar karena kegiatan patroli dan penjagaan secara ketat di gereja-gereja.
Situasi di Intan Jaya masih kondusif hingga saat ini.
Ia juga menuturkan, selama dua hari terakhir, tidak terjadi lagi kontak senjata antara aparat keamanan dan kelompok kriminal bersenjata di Kabupaten Intan Jaya. Kontak senjata di antara kedua pihak di sejumlah lokasi di Intan Jaya berlangsung sejak 17 Desember 2019 selama beberapa hari. Dua anggota TNI Angkatan Darat gugur dalam peristiwa itu, yakni Letnan Satu (Inf) Erizal Zuhri Sidabutar dan Sersan Dua Rizky.
”Situasi di Intan Jaya masih kondusif hingga saat ini. Semuanya berkat sinergi antara aparat keamanan, pemerintah daerah, dan masyarakat setempat,” kata Ahmad.
Ahmad mengungkapkan, para pemuda dari seluruh agama di Papua juga turut terlibat dalam pengamanan ibadah Natal selama dua hari terakhir. ”Para pemuda lintas agama turut membantu kami mengamankan jalannya ibadah Natal. Hal ini menunjukkan toleransi beragama di Papua terpelihara dengan baik,” ujarnya.
Sementara itu, Uskup Jayapura Monsiyur Leo Laba Ladjar, dalam pesan ibadah Natal, mengatakan, Natal bukan hanya ritual keagamaan yang diperingati setiap tahun. Namun, Natal juga menjadi momen membangun kembali kedamaian di Tanah Papua.
Ia menuturkan, terjadi banyak peristiwa yang menggoyahkan kedamaian di Papua sepanjang tahun ini. ”Mari sambutlah Natal dengan sukacita dan damai sejahtera. Diperlukan adanya kerendahan hati untuk saling menghargai. Hati yang penuh kesombongan hanya melahirkan rasa fanatisme sehingga dapat memicu konflik,” kata Leo.
Wabup Nduga mundur
Wakil Bupati Nduga Wentius Nimiange di hadapan ribuan warga di Kenyam, ibu kota Nduga, mengundurkan diri dari jabatannya pada Senin (23/12/2019). Hal ini karena Wentius merasa kecewa dengan adanya dugaan keterlibatan aparat keamanan dalam penembakan seorang warga bernama Hendrik Lokbere pada 20 Desember.
Terkait hal itu, Ahmad Mustofa Kamal mengatakan, pihak kepolisian belum mendapatkan laporan terkait kasus tersebut. ”Pada dasarnya, kami siap menginvestigasi masalah tersebut. Hal ini untuk mengungkap secara transparan siapa yang menembak korban,” kata Ahmad.