Seorang warga Desa Bandeuta, Kecamatan Oheo, Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, tewas diterkam buaya saat sedang beraktivitas di sungai, Kamis (26/12/2019).
Oleh
SAIFUL RIJAL YUNUS
·2 menit baca
KENDARI, KOMPAS — Seorang warga Desa Bandeuta, Kecamatan Oheo, Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, tewas diterkam buaya saat sedang beraktivitas di sungai, Kamis (26/12/2019). Kasus ini merupakan yang keempat kali terjadi di Sultra sepanjang tahun ini.
Wahyudi dari bagian Humas Kantor SAR Kendari menuturkan, pihaknya menerima laporan dari personel Babinsa TNI setempat bahwa ada warga yang hilang tenggelam di Sungai Sambandete sekitar pukul 12.00. Korban diketahui bernama Rogaya (48), yang sedang beraktivitas di sungai bersama seorang anaknya.
”Kami terima laporannya pukul 15.00 dan segera menurunkan tim ke lokasi. Tim membawa satu perahu karet lengkap dengan peralatan keselamatan lainnya. Pada pukul 18.00, korban ditemukan,” kata Wahyudi.
Berdasarkan laporan yang diterima, Rogaya sedang mencuci di sungai bersama anaknya. Saat di sungai tersebut, sang anak yang berumur 10 tahun sempat melihat buaya dan melaporkan kepada sang ibu. Akan tetapi, korban tidak menghiraukan ucapan anaknya itu.
Komandan Koramil Asera Mayor (Inf) Hilman menuturkan, korban tenggelam karena diserang seekor buaya ketika sedang mandi di sungai. Korban diseret buaya ke dalam air dan tidak terlihat lagi. Anak korban yang melihat kejadian tersebut segera meminta pertolongan.
”Sejak siang hingga sore, Babinsa, Bhabinkamtibmas, Basarnas, dan warga masih melakukan upaya pencarian. Jelang pukul 18.00, korban ditemukan mengapung sekitar 2 kilometer dari lokasi kejadian dengan kondisi meninggal dan kaki kanan hilang,” ucap Hilman, saat dihubungi dari Kendari, Kamis sore.
Selain di Konawe Utara, sejumlah kasus serupa terjadi di wilayah lain di Sultra tahun ini. Sebelum ini, Kantor SAR Kendari menangani tiga kasus laporan warga diterkam buaya sepanjang 2019. Sebanyak dua kasus terjadi di Baubau dan satu kejadian di Konawe. Tiga korban dari kejadian ini ditemukan dalam kondisi meninggal. ”Tahun lalu ada dua kejadian,” kata Wahyudi.
Berdasarkan pantauan Kompas, banyak sungai habitat buaya di Sulawesi Tenggara yang mengalami pendangkalan, tercemar limbah pertambangan dan perkebunan, hingga kehilangan hewan-hewan endemik sungai.
Liputan mendalam Kompas pada Agustus lalu di Konawe Utara menunjukkan kondisi sungai yang semakin kritis itu. Sejumlah sungai utama dan sungai-sungai kecil terdesak masifnya industri skala besar di wilayah ini.