Murah dan Bisa Bawa Banyak Barang, Alasan Kapal Laut Diminati
Angkutan laut tujuan Medan, Sumatera Utara, menjadi pilihan masyarakat di tengah meroketnya harga tiket pesawat pada libur Natal dan Tahun Baru kali ini. Selain murah, penumpang bisa membawa barang bawaan lebih banyak.
Oleh
NIKSON SINAGA
·3 menit baca
MEDAN, KOMPAS — Angkutan laut tujuan Medan, Sumatera Utara, menjadi pilihan masyarakat di tengah meroketnya harga tiket pesawat pada masa libur Natal dan Tahun Baru kali ini. Selain murah, penumpang juga bisa membawa barang bawaan lebih banyak.
Besarnya minat masyarakat salah satunya terlihat dari para penumpang Kapal Motor Kelud rute Jakarta-Batam-Medan saat sandar di Pelabuhan Belawan, Medan, Sumatera Utara, Senin (30/12/2019). Kapal tersebut dipenuhi 3.865 penumpang, kebanyakan dari Batam.
”Kami biasanya pulang kampung dengan pesawat. Kali ini, kami memilih angkutan laut karena harga tiket pesawat sangat mahal,” kata Daniel Simatupang (45), penumpang asal Batam.
Daniel pulang bersama istri dan empat anaknya. Seperti kebanyakan penumpang lain, mereka turun dari kapal dengan membawa tas besar, kardus, dan karung goni berisi oleh-oleh. ”Kalau naik kapal laut, bisa membawa barang lebih banyak. Sebagian besar isinya oleh-oleh untuk keluarga di kampung halaman di Kabupaten Samosir,” katanya.
Daniel mengaku membeli tiket KM Kelud kelas ekonomi seharga Rp 220.000 per orang. Menurut dia, harga tiket pesawat untuk masa Natal dan Tahun Baru ini paling murah Rp 1,5 juta per orang. ”Kalau naik pesawat, kami enggak bisa pulang kampung,” ucapnya.
Namun, Daniel tetap menyarankan, di tengah peningkatan jumlah penumpang angkutan laut, perlu perbaikan pelayanan, terutama di Terminal Penumpang Bandar Deli. Ia mengaku kesulitan mencari moda transportasi pengumpan dari pelabuhan menuju terminal atau loket bus.
Di pintu keluar pelabuhan juga sangat banyak calo yang menjajakan sewa mobil. Mereka bahkan menutup pintu jalan keluar dan membuat penumpang kesulitan untuk keluar. Beberapa bahkan ada yang sampai menarik tas para penumpang.
Arus balik
Penumpang yang berangkat dari Medan menuju Batam dan Jakarta pun sudah mulai meningkat. KM Kelud mengangkut 3.200 penumpang dari Pelabuhan Belawan pada Senin sore. Selain penumpang yang kembali ke Batam, banyak juga penumpang yang berlibur untuk merayakan Tahun Baru bersama keluarga di Batam.
”Saya diajak anak untuk merayakan Tahun Baru di Batam. Karena harga tiket kapal laut yang terjangkau, kami berangkat delapan orang,” kata Ignatius Ginting (45), penumpang asal Medan.
Kepala PT Pelayaran Nasional Indonesia Cabang Medan M Lutfi Israr Sutan mengatakan, kenaikan jumlah penumpang pada masa angkutan Natal dan Tahun Baru tahun ini cukup signifikan dibandingkan dengan tahun lalu. Tahun lalu, jumlah penumpang pada puncak arus mudik Natal dan Tahun Baru sekitar 3.100 penumpang.
”Tahun ini, semua tiket yang berjumlah 3.865 terjual habis pada tiga kali pengangkutan sejak 22 Desember. Sebanyak 80 persen penumpang berasal dari Batam,” katanya.
Lutfi mengatakan, jumlah penumpang itu juga meningkat pesat daripada hari biasa yang berkisar 1500-2.000 penumpang. KM Kelud telah mendapat dispensasi dari Kementerian Perhubungan untuk menambah kapasitas angkut selama masa Natal dan Tahun Baru ini dari 2.607 penumpang menjadi 3.865 penumpang. Dispensasi penambahan kapasitas itu diberikan setelah peningkatan aspek keselamatan dipenuhi.