Menjelang Tahun Baru, kegembiraan meluap di mana-mana. Warga memanfaatkan masa libur untuk berekreasi.
Oleh
RANGGA EKA SAKTI
·3 menit baca
Di Indonesia, setidaknya ada tiga musim liburan besar yang rutin ditunggu dan dipersiapkan, yaitu liburan Lebaran, liburan sekolah (pertengahan tahun), serta liburan menyambut Natal dan Tahun Baru.
Hasil jajak pendapat Kompas yang diselenggarakan pertengahan Desember ini memperlihatkan antusiasme dan kebiasaan masyarakat dalam berlibur. Bagian terbesar responden (42,6 persen) menyebutkan waktu yang cocok atau ideal bagi mereka untuk berlibur adalah saat liburan Lebaran (Idul Fitri). Hal ini bisa dimaklumi karena saat Lebaran merupakan kesempatan untuk mudik sekaligus jalan-jalan ke sejumlah destinasi wisata. Berlibur juga dilakukan saat liburan sekolah oleh 26,3 persen responden.
Pilihan waktu berlibur saat Natal dan Tahun Baru diutarakan 15,6 persen responden. Selebihnya menyatakan berlibur saat akhir pekan atau bukan pada hari libur/tanggal merah.
Merencanakan liburan
Bagi mereka yang berwisata, destinasi dalam negeri menjadi pilihan dibandingkan dengan wisata di luar negeri. Setidaknya 96,4 persen responden berencana berlibur ke destinasi wisata di dalam negeri. Dari angka tersebut, 66,9 persen akan berlibur ke luar kota. Hanya 29,5 persen yang berencana berlibur ke tempat wisata yang masih berada di dalam wilayah kota tempat tinggal mereka.
Tujuan berlibur ke luar negeri pada masa liburan Natal dan Tahun Baru ini hanya diutarakan oleh 2,4 persen responden.
Tujuan Yogyakarta
Yogyakarta menjadi tujuan wisata dalam negeri yang paling diminati. Hasil jajak pendapat menunjukkan 8,4 persen responden akan berkunjung pada liburan akhir tahun ini ke Yogyakarta. Destinasi lain yang juga diminati adalah Jakarta (7,8 persen), Bali (4,2 persen), dan Malang (3,6 persen).
Kebiasaan berlibur masyarakat Indonesia ternyata tidak membutuhkan waktu lama. Mayoritas responden (64,4 persen) menyatakan berlibur kurang dari seminggu, yaitu 1-5 hari. Terbanyak adalah berlibur 3-5 hari (35,5 persen). Sementara yang berlibur selama 6-7 hari dilakukan 22,9 persen responden. Hanya 12 persen responden yang akhir tahun ini mengaku berlibur lebih dari seminggu hingga dua minggu.
Waktu berlibur yang tidak terlalu lama ini selaras dengan alokasi dana yang tidak terlalu banyak yang direncanakan untuk membiayai liburan. Hampir separuh responden (45,4 persen) mengaku menyiapkan biaya hingga Rp 3 juta untuk berlibur akhir tahun ini. Di antaranya, sebanyak 26,5 persen, bahkan mengaku hanya menyisihkan kurang dari Rp 1 juta untuk keperluan liburan.
Sekitar seperempat dari total responden mengaku menyiapkan dana Rp 3 juta-Rp 10 juta. Sementara mereka yang menyediakan lebih dari Rp 10 juta untuk liburan akhir tahun ini sebanyak 7,8 persen responden.
Perencanaan untuk berlibur akhir tahun ini diputuskan dalam waktu cukup singkat. Separuh responden merencanakan liburan kurang dari sebulan lalu. Ada pula yang merencanakan jauh-jauh hari, dalam hitungan bulan.
Bahkan, sebanyak 10,8 persen responden sudah merencanakan liburan akhir tahun ini lebih dari enam bulan lalu. Faktor keuangan, kesibukan pekerjaan, dan kesehatan jualah yang menentukan pergi berlibur.