Arus Balik ke Jakarta Diharapkan Tak Menumpuk Pada Satu Hari
Kementerian Perhubungan memprediksi, sekitar 150.000 kendaraan belum kembali ke wilayah Jakarta dan sekitarnya. Warga yang kembali ke Jakarta diharapkan terbagi selama lima hari agar tak terjadi penumpukan kendaraan.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·2 menit baca
CIREBON, KOMPAS - Kementerian Perhubungan memprediksi, sekitar 150.000 kendaraan belum kembali ke wilayah Jakarta dan sekitarnya. Langkah antisipasi kemacetan pada arus balik Tahun Baru 2020 di jalur tol pun disiapkan. Pengendara diminta membagi waktu kepulangan agar tidak menumpuk dalam satu hari.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, sekitar 500.000 kendaraan telah terpantau melintasi Gerbang Tol Cikampek Utama menuju arah timur pada libur Tahun Baru 2020. Angka itu meningkat sekitar 30 persen dibandingkan periode sama sebelumnya. Dari jumlah tersebut, sekitar 350.000 kendaraan sudah kembali ke Jakarta dan sekitarnya.
"Sisanya, sekitar 150.000 kendaraan belum balik," kata Budi, Selasa (31/12/2019) saat mengunjungi Stasiun Cirebon, Kota Cirebon, Jawa Barat. Kedatangannya, termasuk rencana menginap di Cirebon, untuk menginventarisasi serta memantau data kendaraan arus balik. Sebelumnya, Budi juga mengunjungi Karawang, Solo, dan Yogyakarta.
Menurut dia, puncak arus balik Tahun Baakan ru terjadi pada Rabu (1/1/2020) dan Minggu (5/1/2020). Pertimbangannya, tanggal 2 Januari libur telah berakhir bagi pegawai. Adapun tanggal 6 Januari merupakan masa kerja bagi pegawai yang mengambil cuti hingga Minggu.
"Jika pengendara membagi waktu baliknya secara merata selama lima hari, saya pikir tidak ada volume kendaraan yang berlebihan," katanya. Artinya, dalam sehari, sekitar 30.000 kendaraan akan melintasi jalur tol menuju Jakarta. Jumlah itu sama dengan arus kendaraan pada hari normal di Tol Cikopo-Palimanan, ruas tol terpanjang di Tol Trans-Jawa.
Meski demikian, setelah berkoordinasi dengan Korps Lalu Lintas Polri dan Kepolisian Daerah Jabar, Kemenhub tetap menyiapkan langkah antisipasi kemacetan. Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek menjadi perhatian karena terjadi kemacetan pada puncak mudik Natal, 21 Desember lalu.
Langkah antisipasi itu adalah penerapan sistem lawan arus atau contra flow di jalur tersebut. "Dan, kalau macet sekali ada one way (satu arah) dari Gerbang Tol Kalikangkung (Kilometer 424) ke kilometer tertentu di Jakarta," katanya.
Sistem tersebut sempat digunakan pada arus mudik Natal mulai pukul 06.00 hingga 18.00. Namun, hanya berlaku pada 21 Desember hingga pukul 14.00 dan tidak dilanjutkan. Menurut Budi, keberadaan Tol Layang Jakarta-Cikampek sepanjang 38 kilometer itu dapat mengurangi 30-40 persen beban kemacetan. "Sampai sekarang, tol ini masih gratis. Kami sedang lakukan perbaikan," katanya.
Sementara itu, Suyitno, general manager operasi PT Lintas Marga Sedaya selaku pengelola Tol Cipali, mengimbau masyarakat tidak memilih tanggal 1 Januari saja untuk kembali ke Jakarta. Hal itu supaya penumpukan kendaraan bisa dihindari.
Pihaknya juga meminta pengendara beristirahat setelah mengemudi 4 jam. Selain area istirahat, pengendara juga dapat memanfaatkan tempat rehat setelah keluar GT Cikedung Km 138 dan GT Subang Km 110.