Pendakian Gunung Sindoro Bakal Ditutup, Gunung Sumbing Tetap Dibuka
Pendakian ke Gunung Sindoro melalui Kecamatan Kledung di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, akan ditutup pada 6 Januari 2020 hingga batas waktu yang belum ditentukan. Pertimbangannya, cuaca ekstrem pada musim hujan.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
TEMANGGUNG, KOMPAS — Pendakian ke Gunung Sindoro melalui Kecamatan Kledung di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, akan ditutup pada 6 Januari 2020 hingga batas waktu yang belum ditentukan. Pertimbangannya, cuaca ekstrem pada musim hujan.
Basori Setiawan, pembina basecamp Gabungan Anak Remaja Sindoro (Grasindo) di Kecamatan Kledung, mengatakan, cuaca ekstrem ditandai tingginya intensitas hujan serta potensi badai dan petir. Hal itu, kata dia, sangat berbahaya bagi para pendaki.
Saat masa libur Natal dan Tahun Baru atau periode 25 Desember 2019 hingga 1 Januari 2020, misalnya, Basori ikut mengevakuasi dua pendaki yang kedinginan. Terdapat lebih dari lima jalur pendakian menuju Sindoro di wilayah Kabupaten Temanggung dan Kabupaten Wonosobo.
”Kini, suhu di Gunung Sindoro berkisar 15-20 derajat celsius. Meski bukan yang terendah, hujan dan badai berpotensi membuat pendaki terjebak karena kesulitan untuk naik atau turun. Jika terjadi, mereka rentan kedinginan hingga hipotermia,” ujarnya, Kamis (2/1/2020).
Hipotermia adalah kondisi ketika suhu tubuh menurun drastis di bawah 35 derajat celsius. Pada kondisi tersebut, fungsi saraf dan sistem organ lain akan terganggu. Jika tidak ditangani, hipotermia dapat menyebabkan gagal jantung, gangguan sistem pernapasan, bahkan kematian.
Selain demi keselamatan pendaki, Basori mengatakan, penutupan jadi upaya pemulihan dan pemeliharaan lingkungan di Sindoro. ”Setelah ramai dikunjungi banyak orang di musim liburan, saat ini masanya Gunung Sindoro rehat untuk sementara waktu,” ujarnya.
Sepanjang libur Natal dan Tahun Baru, 25 Desember 2019-1 Januari 2020, rata-rata jumlah pendaki di Sindoro mencapai 700 orang per hari. Pada hari-hari biasa, jumlah pendaki Gunung Sindoro 500-700 orang per minggu.
Pelaksana Tugas Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Temanggung Gito Walngadi setuju penutupan jalur pendakian melalui Kecamatan Kledung. Kewaspadaan serupa juga harus diterapkan pada gunung lain.
Menurut dia, kondisi cuaca ekstrem membahayakan keselamatan pendaki. Salah satu contoh kasus adalah pendaki yang tewas di Gunung Sumbing karena tertimpa longsoran batu pada 23 Desember 2019. Sebelumnya, korban tersesat dan terpisah dengan rekan-rekannya.
Akan tetapi, pendakian di Sumbing berpotensi tetap dibuka. Namun, para pendaki tetap diminta berhati-hati saat mendaki.
”Saat terlihat mendung tebal atau hujan, para pendaki diharapkan tidak memaksakan diri mendaki gunung,” ujar Koordinator Forum Pengelola Gunung Sumbing Lilik Setyawan.
Lilik mengatakan, ada 12 jalur pendakian menuju Gunung Sumbing. Namun, hanya sembilan jalur yang aktif digunakan. Selama liburan Natal dan Tahun Baru, 25 Desember 2019 hingga 1 Januari 2020, tercatat lebih dari 700 pendaki mendaki Sumbing. Ratusan pendaki lain diperkirakan masih akan terus berdatangan seminggu ke depan.
Selain meminta pendaki berhati-hati, Lilik mengatakan, pihaknya juga akan melakukan upaya antisipasi dengan cara langsung menutup jalur pendakian untuk sementara waktu jika terjadi hujan deras. Pada saat itu, secara otomatis, rombongan pendaki akan langsung diminta menunda atau membatalkan rencana pendakian.