Jumlah penumpang kereta api dari dan menuju Banyuwangi meningkat dibanding tahun lalu selama Natal dan Tahun Baru. Hal ini berbanding terbalik dengan jumlah penumpang pesawat dari dan ke Banyuwangi.
Oleh
ANGGER PUTRANTO
·2 menit baca
BANYUWANGI, KOMPAS – Jumlah penumpang kereta api dari dan menuju Banyuwangi meningkat dibanding tahun lalu selama Natal dan Tahun Baru. Hal ini berbanding terbalik dengan jumlah penumpang pesawat dari dan ke Banyuwangi.
Data itu dirilis PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasional 9 Jember dan PT Angkasa Pura II Bandara Banyuwangi. Masa Angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) berlangsung selama 18 hari, terhitung sejak 19 Desember 2019 hingga 5 Januari 2020.
“Dari sisi volume penumpang, kami mencatat ada kenaikan hingga 10,6 persen,” ujar Manager Humas PT KAI Daop 9 Jember Mahendro Trang Bawono ketika dihubungi dari Banyuwangi, Senin (6/1/2020).
Mahendro mengatakan, selama angkutan Nataru 2019/2020, PT KAI Daop 9 Jember telah mengangkut 171.581 penumpang. Jumlah tersebut lebih tinggi 10,6 persen dari total jumlah penumpang pada periode yang sama tahun lalu sebesar 155.139 penumpang.
Sebanyak 171.581 penumpang yang menggunakan layanan kereta api didominasi penumpang kelas ekonomi sebanyak 84.662 orang. Sedangkan penumpang kelas eksekutif, sebanyak 14.773 orang, kelas bisnis 6.161 orang, dan 65.985 penumpang kelas ekonomi lokal.
“Selama 18 hari penyelenggaraan masa Angkutan Nataru 2019/2020, jumlah volume penumpang tertinggi terjadi pada tanggal Senin, 23 Desember 2019. Saat itu kami berhasil mengangkut 10.440 penumpang dalam sehari,” tutur Mahendro.
Sementara Ekesekutif General Manager Angkasa Pura II Bandara Banyuwangi Heru Karyadi menyebut, jumlah penumpang selama masa angkutan Nataru menurun bila dibandingkan tahun lalu. Penurunan ini juga terjadi di angkutan kargo.
Tahun ini, jumlah penumpang hanya 15.626 orang. Jumlah ini menurun 8,67 persen dibanding tahun lalu yang mencapai 17.110. Sedangkan angkutan kargo juga mengalami penurunan hingga 35,05 persen. Tahun lalu, kargo yang diangkut mencapai 22.791 kilogram, 14.802 kilogram.
“Salah satu penyebab penurunan penumpang dan kargo ialah, berkurangnya jumlah pergerakan pesawat. Tahun 2018/2019 rata-rata pergerakan pesawat (datang dan pergi) mencapai 16-18 per hari. Sedangkan di tahun 2019/2020 hanya ada 10-12 pergerakan per hari,” ungkapnya.
Salah satu penyebab penurunan penumpang dan kargo ialah, berkurangnya jumlah pergerakan pesawat. Tahun 2018/2019 rata-rata pergerakan pesawat (datang dan pergi) mencapai 16-18 per hari. Sedangkan di tahun 2019/2020 hanya ada 10-12 pergerakan per hari
Mengakhiri masa angkutan Nataru Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara Banyuwangi menggelar Pesta Buah di Bandara Banyuwangi. Kegiatan tersebut merupakan program Customer Happines yang dirancang Angkasa Pura II Bandara Banywangi untuk penumpang mau pun pengantar.
“Kami ingin memberikan nuansa dan kesan berbeda di awal tahun 2020. Kami ingi Bandara Banyuwangi tampil sebagai fasilitas transportasi publik yang ramah,” ujarnya.
Dalam pesta buah tersebut, pengunjung disuguhi aneka olahan buah naga dan kelengkeng. Buah tersebut dapat dinikmati secara gratis oleh penumpang dan pengantar. Buah naga dan kelengkeng dipilih sebagai hidangan karena kedua buah tersebut merupakan buah yang khas dan mudah ditemui di Banyuwangi.