Warung Makan di Sleman Diserang Gerombolan Orang Tak Dikenal
Warung makan di Jalan Anggajaya, Desa Condongcatur, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, diserang sekelompok orang tak dikenal, Minggu (5/1/2020) dini hari.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·2 menit baca
SLEMAN, KOMPAS — Warung makan di Jalan Anggajaya, Desa Condongcatur, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, diserang sekelompok orang tak dikenal, Minggu (5/1/2020) dini hari. Belum diketahui alasan penyerangan tersebut. Aparat kepolisian masih mendalami kasus penyerangan itu.
Darsono (26), pegawai warung makan, saat ditemui, Senin (6/1/2020), tengah memasak pesanan pelanggan sewaktu penyerangan terjadi. Pelaku masuk ke dalam warung dan menyerang orang yang berada di warung itu dengan celurit. Peristiwa itu terjadi pukul 00.45.
”Mereka datang berboncengan menggunakan sepeda motor. Ada sekitar 10 sepeda motor, jadi kira-kira 20 orang. Sekitar lima orang dari gerombolan itu lantas mengejar kami yang ada di warung. Pelanggan pun ikut lari masuk ke bagian dalam warung bersama para pegawai warung,” tutur Darsono.
Darsono mengungkapkan, dua pelanggan menjadi korban akibat penyerangan itu. Satu korban dibacok dan dilarikan ke rumah sakit. Satu orang lainnya terluka terkena lemparan batu. ”Pelaku langsung lari setelah membacok,” katanya.
Sejumlah barang di warung, seperti etalase makanan, mesin penanak nasi, piring, gelas, dan kursi, dirusak. Kerugian ditaksir mencapai Rp 5,5 juta. Darsono mengatakan, dirinya dan teman-teman masih trauma.
Kepala Polsek Depok Timur Komisaris Paridal mengatakan masih terus mendalami kasus tersebut. Belum ada terduga pelaku yang ditangkap sehingga motif penyerangan itu belum bisa diketahui.
”Kami masih mencari barang bukti dan mengumpulkan keterangan saksi. Kami juga mengumpulkan rekaman CCTV (kamera pemantau),” ujar Paridal.
Mereka datang berboncengan menggunakan sepeda motor. Ada sekitar 10 sepeda motor, jadi kira-kira 20 orang. Sekitar lima orang dari gerombolan itu lantas mengejar kami yang ada di warung. (Darsono)
Penusukan
Sementara itu, kasus penusukan terhadap Satriyo Nur Budi Wibowo (19), warga Sinduadi, Sleman, 15 Juni 2019, mulai menemukan titik terang. Pelaku, YW (25), warga Tirtoadi, diringkus aparat Polsek Mlati, Senin (30/12/2019). Sementara pelaku lain, DR (17), masih dicari.
Penusukan ini terjadi dipicu fanatisme pelaku terhadap tim sepak bola tertentu. Sebelum menusuk korban, pelaku bahkan mencabuti bendera sebuah klub sepak bola di sepanjang Jalan Magelang, Sleman.
Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Mlati Inspektur Satu Noor Dwi Cahyanto menjelaskan, YW bertugas mengemudikan sepeda motor, sedangkan DR menusuk perut korban menggunakan belati sepanjang 25 sentimeter. Korban ditusuk ketika duduk di Jembatan Selokan Mataram, Desa Sinduadi.
”Korban sempat koma selama lebih kurang sebulan. Setelah itu, korban harus dirawat 45 hari lagi. Sekarang, kondisi korban sudah membaik,” kata Noor.
YW mengatakan berada dalam pengaruh minuman keras saat melakukan aksinya. Ia mengaku hanya diminta mengendarai sepeda motor tanpa imbalan tertentu.