Total nominal dana desa di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, meningkat pada tahun ini. Ke depan, setiap desa diharapkan tidak lagi fokus pada pembangunan fisik, tetapi memprioritaskannya untuk meningkatkan kualitas SDM.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·2 menit baca
TEMANGGUNG, KOMPAS — Total nominal dana desa di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, meningkat pada tahun ini. Ke depan, setiap desa diharapkan tidak lagi fokus pada pembangunan fisik, tetapi memprioritaskan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Tahun ini, total dana desa yang diterima Kabupaten Temanggung mencapai Rp 250,7 miliar. Jumlah itu meningkat dibandingkan dengan tahun lalu sebesar Rp 241,9 miliar. Jumlah desa penerima dana desa sebanyak 266 desa.
Desa penerima dana terendah adalah Desa Gandurejo di Kecamatan Bulu, sebesar Rp 759,2 juta. Sementara desa penerima dana terbanyak adalah Desa Kebonagung, Kecamatan Selopampang, sebesar Rp 1,5 miliar.
Kepala Bidang Pembangunan Desa di Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Temanggung Juli Ristiani mengatakan, kualitas sumber daya manusia di desa masih harus terus ditingkatkan. ”Dana desa bisa diprioritaskan untuk pelatihan-pelatihan peningkatan keterampilan, menambah fasilitas di taman kanak-kanak dan PAUD, serta kegiatan pendukung kesehatan termasuk mengatasi stunting,” ujarnya, Rabu (8/1/2020).
Tahun ini, Juli mengatakan, Kabupaten Temanggung juga menerima alokasi dana afirmasi bagi lima desa. Dana afirmasi tersebut diperuntukkan bagi desa-desa, yang berdasarkan data Badan Pusat Statistik, memiliki jumlah penduduk miskin terbanyak di dalam satu wilayah. Besaran dananya mencapai Rp 141 juta per desa.
Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, menurut dia, pencairan dana desa akan dilakukan dalam tiga tahap. Pada tahap pertama, akan dicairkan dana sebesar 20 persen. Di dua tahapan selanjutnya akan dicairkan masing-masing 40 persen.
”Saat ini, kami masih menunggu penetapan peraturan bupati (perbup) tentang dana desa,” ujarnya. Pencairan dijadwalkan berlangsung pada Januari hingga minggu ketiga bulan Juni.
Haryarto, sekretaris Desa Mergowati, Kecamatan Kedu, mengatakan, tahun ini, pihaknya menerima dana desa sebesar Rp 972,1 juta. Namun, sekitar 50 persen dana tersebut masih akan dialokasikan untuk pembangunan fisik, seperti pembangunan jalan dan talud.
”Masih banyak jalan dan sarana fisik lainnya yang belum tertangani dan mendesak diperbaiki,” ujarnya.