Tanggul dan Bendung Jebol di Grobogan Segera Ditangani
Hingga Kamis (9/1/2020) siang, sejumlah daerah di Kabupaten Grobogan masih terdampak banjir yang menerjang daerah itu sejak Rabu (8/1) sore. Banjir diakibatkan antara lain jebolnya enam titik tanggul dan bendung.
Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
·3 menit baca
GROBOGAN, KOMPAS - Hingga Kamis (9/1/2020) siang, sejumlah daerah di Kabupaten Grobogan masih terdampak banjir yang menerjang daerah itu sejak Rabu (8/1) sore. Banjir diakibatkan antara lain jebolnya enam titik tanggul dan bendung di Grobogan. Penananganan kerusakan akan segera dilakukan.
Dari data yang dihimpun Kompas, delapan kecamatan di Grobogan yang terdampak banjir yakni Purwodadi, Penawangan, Karangrayung, Godong, Tanggungharjo, Kedungjati, Gubug, dan Tegowanu. Hujan deras pada Rabu sore-malam membuat debit Sungai Tuntang meningkat hingga meluap ke rumah-rumah warga. Ketinggian berkisar 20 cm-100 cm.
Salah seorang warga Desa Mojoagung, Karangrayung, Florentina Siti Haryatmi (68) meninggal karena terpeleset di dalam rumah yang terdampak banjir pada Rabu malam. Sementara itu, Sutrisno (36) warga Desa Rowosari, Gubug, terseret banjir pada Kamis siang dan belum ditemukan.
Namun, tertinggi Kamis siang ini. Sebenarnya air menggenang biasa terjadi saat musim hujan, tetapi ini airnya tinggi karena ada tanggul jebol. Padahal ini akses utama ke arah Kedungjati dan Tuntang, kata Soni Budiarta
Hingga Kamis siang, genangan dengan ketinggian hingga 40 cm masih menggenangi jalan utama Gubug-Tuntang, sekitar 250 meter di Desa Gubug, Kecamatan Gubug. Sejumlah sepeda motor dan mobil memilih berputar balik, sedangkan lainnya memaksa melintas. Ada juga yang terpaksa mendorong kendaraan.
Soni Budiarta (23), warga Desa Gubug, mengatakan, banjir menggenangi Jalan Gubug-Tuntang sejak Rabu malam. "Namun, tertinggi Kamis siang ini. Sebenarnya air menggenang biasa terjadi saat musim hujan, tetapi ini airnya tinggi karena ada tanggul jebol. Padahal ini akses utama ke arah Kedungjati dan Tuntang," katanya.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Grobogan, Endang Sulistyoningsih mengatakan, banjir karena ada enam titik tanggul dan bendung yang jebol. "Untuk penanganan, kami membuat dapur umum di Mojoagung (Karangrayung) dan Gubug. Logistik juga kami salurkan ke desa-desa," katanya.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo memastikan, alat berat akan dikerahkan untuk penanganan dampak banjir. Sementara penanganan berupa tanggul bendung dan sungai yang terdampak akan segera dilakukan, baik oleh Pemprov Jateng maupun Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana. Pihaknya terus berkoordinasi.
Bendung Glapan jebol
Salah satu pemicu banjir Grobogan yakni jebolnya ruas sepanjang 20 meter di Bendung Glapan, Desa Glapan, Gubug, pada Rabu sekitar pukul 23.00. Derasnya arus Sungai Tuntang membuat air meluap dan menggerus akses jalan menuju pintu air timur di bendung tersebut. Bahkan, satu rumah genset ikut tersapu arus.
Operator Bendung Glapan, Didik Setiawan, mengatakan, debit air tertinggi terjadi pada Rabu pukul 21.30-23.15 yakni pada 949.594 meter kubik. "Air sungai meluap melebihi ketinggian tiang pancang beton, hingga menggerus akses menuju pintu air timur," katanya.
Siti Maswah (58), warga Desa Ginggangtani, yang bersebelahan dengan Desa Glapan, menuturkan, puncak ketinggian luapan yakni pada Kamis dini hari. "Ketinggian air di dalam rumah sampai satu meter. Baru mulai surut Kamis pagi. Selama banjir saya mengungsi dulu di rumah tetangga yang rumahnya dua lantai," katanya.
Kamis sore, banjir telah surut. Alat berat beroperasi membersihkan material sisa banjir di perbatasan Desa Ginggang dan Desa Glapan, Gubug. Sejumlah rumah tradisional berbahan kayu tampak porak poranda akibat terkena banjir. Sejumlah warga pun mengamankan barang-barang yang masih bisa diselamatkan. Warga lainnya turut membantu.
Terkait satu warga yang belum ditemukan, Kepala Basarnas Jateng Aris Sofingi menuturkan, pencarian pada Kamis dihentikan dan akan dilanjutkan Jumat (10/1) pagi. Adapun operasi pencarian pada Kamis dilakukan dengan mengunakan perahu karet. Namun, penyisiran di sekitar lokasi kejadian belum membuahkan hasil.