Guru Bali Rilis Buku Antologi Puisi ”Sang Guru”

Dermaga Seni Buleleng merilis buku antologi puisi guru se-Bali berjudul ”Sang Guru” di rumah jabatan Gubernur Bali, Kota Denpasar, Jumat (10/1/2020) malam. Didukung Pemerintah Provinsi Bali, buku ini memuat 69 puisi.

KOMPAS/AYU SULISTYOWATI

Ibu Gubernur Bali Ny Putri Suastini Koster (baju kebaya biru) memberikan hadiah kepada Ida Ayu Wayan Sugiantari dari Karangasem, juara 1 Lomba Puisi Guru, di Jayasabha kediaman gubernur, Denpasar, Jumat (10/1/2020) malam. Lomba ini guna mengapresiasi dedikasi kepada guru.

DENPASAR, KOMPAS — Dermaga Seni Buleleng merilis buku antologi puisi guru se-Bali berjudul Sang Guru di rumah jabatan Gubernur Bali Jayasabha, Kota Denpasar, Jumat (10/1/2020) malam. Didukung Pemerintah Provinsi Bali, buku ini memuat 69 puisi.

Seluruh puisi yang termuat merupakan hasil seleksi lomba puisi untuk guru se- Bali pada Oktober-November 2019. Puisi yang masuk dan diseleksi juri 467 puisi dari 156 guru. Tiga orang di antaranya menjadi yang terbaik, yaitu Ida Ayu Wayan Sugiantari  dari SDN 1 Selumbung, Karangasem, GM Sukawidana (SMPN 1 Denpasar, dan IG Putu Bawa Samar Gantang (SMK Saraswati 3 Tabanan).

Wayan Jengki Sunarta, salah satu juri, tidak menyangka animo guru mengikuti lomba ini. ”Satu nama bisa mengirim lebih dari tiga puisi sampai 10 puisi. Padahal, peserta hanya dibatasi mengirim tiga puisi,” katanya.

Baca Juga : Kreativitas Guru Menjadi Kunci

KOMPAS/AYU SULISTYOWATI

Buku puisi guru Bali, Sang Guru.

Menurut dia, lomba semacam ini tak banyak digelar. Hampir semua lomba puisi pesertanya adalah siswa, bukan guru. ”Memang sudah semestinya karya sastra tidak dibatasi. Semua profesi dan siapa pun bisa memiliki kemampuan bersastra. Apalagi, pemerintah mendukung sepenuhnya lomba ini,” kata Jengki.

Istri Gubernur Bali Putri Suastini Koster mengatakan, lomba puisi untuk guru ini bagus dan perlu diperluas untuk mengapresiasi karya sastra. Guru diajak tidak hanya pandai mengajar mata pelajaran pada umumnya, tetapi juga sastra bagi siswa. Ke depan, ia berharap ajang semacam ini bisa ditingkatkan ke tingkat nasional. Pesertanya tak hanya guru asal Bali, tapi juga dari sejumlah daerah di Indonesia.

Gde Artawan dari Dermaga Seni Buleleng, mengatakan, puisi sebagai karya sastra kurang mendapatkan panggung dibandingkan seni tari atau seni pementasan lainnya. Penyelenggaraan kompetisi ini dan kemudian dibukukan,  menjadi penyemangat dan motivasi menyemarakkan sastra puisi.

Baca Juga : Guru Kreatif Murid Berprestasi

KOMPAS/AYU SULISTYOWATI

Ibu Gubernur Bali Ny Putri Suastini Koster membaca puisi Sumpah Kumba Karna di acara rilis buku puisi guru bali Sang Guru, Jumat (10/1/2020) malam.