Sebanyak 668 Rumah Rusak akibat Banjir dan Longsor di Tanggamus
Sebanyak 668 rumah rusak akibat banjir dan longsor di Kecamatan Semaka, Kabupaten Tanggamus, Lampung. Tim SAR gabungan telah menyingkirkan material longsor yang menutup badan jalan lintas Sumatera.
Oleh
VINA OKTAVIA
·3 menit baca
BANDAR LAMPUNG, KOMPAS — Sebanyak 668 rumah rusak ringan hingga berat akibat banjir dan longsor di Kecamatan Semaka, Kabupaten Tanggamus, Lampung. Tim SAR gabungan telah menyingkirkan material longsor yang menutupi badan jalan lintas Sumatera. Akses transportasi dari Lampung menuju Bengkulu atau sebaliknya kini berangsur pulih.
Sebelumnya, banjir bandang melanda tiga desa di Semaka, yakni Way Kerap, Sedayu, dan Pardawaras, pada Kamis (9/1/2020) malam. Banjir dipicu jebolnya tanggul Sungay Way Kerap akibat hujan deras selama lebih dari empat jam. Banjir akibat luapan air juga menggenangi enam desa lain.
Hujan deras juga membuat perbukitan di sisi kanan dan kiri jalan lintas barat Sumatera yang melintasi tiga desa itu longsor. Akses transportasi dari Lampung menuju Bengkulu atau sebaliknya terputus selama 36 jam.
Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tanggamus Nugroho memaparkan, rumah rusak terdapat di enam desa, yakni Sedayu, Way Kerap, Pardawaras, Sukaraja, Bangunrejo, dan Kacapura. Dari jumlah itu, sebanyak 483 rumah rusak ringan, 187 rumah rusak sedang, dan 18 rumah rusak berat.
Nugroho mengatakan, warga yang rumahnya rusak berat masih mengungsi ke rumah kerabatnya. Sementara warga yang rumahnya rusak sedang dan ringan telah kembali ke rumah masing-masing. Warga juga telah membersihkan rumahnya yang terendam banjir.
Untuk membantu korban bencana, Nugroho mengatakan, BPBD membuka posko tanggap darurat bencana di Desa Pardawaras. Pihaknya juga menyalurkan makanan siap saji untuk warga terdampak bencana. Selain itu, petugas medis dari puskesmas terdekat telah dikerahkan untuk memeriksa kondisi kesehatan warga.
Hingga kini, tidak ada korban luka serius ataupun meninggal akibat insiden itu. Sebanyak 20 warga luka ringan karena terkena batu atau puing-puing rumah saat membersihkan rumah dari lumpur pascabanjir.
Hingga Sabtu, 11 Januari, tim SAR gabungan telah menyingkirkan material tanah yang menimbun badan jalan lintas barat Sumatera. Jalan yang menghubungkan Lampung ke Bengkulu melalui Kabupaten Pesisir Barat itu sudah bisa dilalui kendaraan roda dua ataupun roda empat.
Akan tetapi, petugas masih membatasi jumlah kendaraan yang melintas karena pembersihan jalan terus dilakukan. Pengendara yang melintas juga diimbau berhati-hati karena jalan licin karena berlumpur.
”Saat ini masih ada pengerjaan pembersihan lumpur yang masih tersisa di jalan. Alat berat masih berada di badan jalan sehingga diberlakukan sistem buka tutup,” kata Nugroho.
Pembukaan jalan lintas barat Sumatera menjadi prioritas penanganan karena ada puluhan kendaraan yang hendak melintas sempat tertahan. Pengendara yang telah sampai di dekat lokasi memilih berhenti di pinggir jalan daripada harus memutar melalui jalan lintas tengah Sumatera.
Kepala Pos SAR Kabupaten Tanggamus Deni Mezu mengimbau warga yang kembali ke rumah untuk waspada banjir dan longsor susulan. Hujan deras diprediksi masih akan terjadi pada sore dan malam selama beberapa hari ke depan. Warga diminta segera mengungsi ke tempat yang lebih tinggi saat banjir datang.