Banjir Masih Mengancam Cirebon, Pemkot Normalisasi Sungai
Pemerintah Kota Cirebon, Jawa Barat, tengah menormalisasi sejumlah sungai untuk mencegah banjir berulang. Banjir masih mengancam karena hujan deras diprediksi berlangsung hingga pekan depan.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·2 menit baca
CIREBON, KOMPAS – Pemerintah Kota Cirebon, Jawa Barat, tengah menormalisasi sejumlah sungai untuk mencegah banjir berulang. Banjir masih mengancam karena hujan deras diprediksi berlangsung hingga pekan depan.
Normalisasi dilakukan di sungai Cikalong, Kelurahan Larangan, Kecamatan Harjamukti, Rabu (15/1/2020). Sebuah alat berat tampak mengeruk sedimentasi sungai yang lebarnya mencapai 5 meter. Adapun lebar sungai tersisa sekitar 3 meter. Lumpur, tumpukan sampah, dan ranting pepohonan menumpuk di badan sungai.
Sungai tersebut meluap pada Senin (14/1/2020) malam. Aliran sungai Cikalong yang berhulu di Kabupaten Kuningan itu sempat merendam sekitar 200 rumah di Kelurahan Kalijaga dengan ketinggian 10 sentimeter hingga lebih dari 1 meter. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Namun, empat warga sempat mengungsi ke rumah tetangga.
“Jangan sampai kejadian kemarin (banjir) terulang. Kami berupaya meminimalisasi potensi banjir,” katanya Wakil Wali Kota Cirebon Eti Herawati saat meninjau sungai Cikalong. Untuk itu, pihaknya bersama Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung menormalisasi sungai tersebut sepanjang 2 kilometer.
Menurut Eti, upaya antisipasi banjir dengan normalisasi sungai sebenarnya sudah dimulai sejak tahun lalu. “Namun, ada masalah teknis anggaran sehingga baru dilakukan 2020. Apalagi, sungai ini termasuk wewenang BBWS Cimanuk-Cisanggarung,” ungkapnya.
Selain Cikalong, sungai Kedung Pane sepanjang 5 kilometer juga segera dikeruk. Di muara, kedalaman sungai tersisa 1,5 meter dari sebelumnya 2,5 meter. Sekitar 1.440 bangunan liar di sempadan sungai juga akan ditertibkan.
“Kami sudah sosialisasi kepada warga setempat. Sebagian merupakan warga Kabupaten Cirebon. Kami akan koordinasi dengan pemkab. Minggu depan sungai mulai dikeruk,” lanjut Eti.
Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Cirebon Agung Kemal mengatakan, tahun ini, pihaknya fokus menormalisasi kedua sungai itu karena kerap meluap ketika hujan deras. “Untuk sungai lainnya, kami sedang memetakan sedimentasinya,” ucapnya.
Kepala Bidang Operasi Pengelolaan Sumber Daya Air BBWS Cimanuk-Cisanggarung Abdul Ghoni Majdi mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Pemkot dan Pemkab Cirebon untuk menormalisasi Sungai Kedung Pane. “Kami menunggu pembagian perannya. Kami siap menurunkan alat,” katanya.
Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kertajati Ahmad Faa Izyin mengatakan, banjir masih mengancam karena hujan deras diprediksi masih berlangsung hingga Selasa (21/1) mendatang. Hujan deras dapat mencapai 50 sampai 100 milimeter per hari. Padahal, normalnya hanya 20 milimeter per hari.