Nelayan Pantura Siap Jajaki Kerja Sama dengan Nelayan Natuna
Merespon adanya penolakan dari sejumlah nelayan di Natuna, Kepulauan Riau, nelayan pantura Jateng siap kerja sama dengan nelayan Natuna.
Oleh
KRISTI UTAMI
·3 menit baca
TEGAL, KOMPAS - Merespon adanya penolakan dari sejumlah nelayan di Natuna, Kepulauan Riau, nelayan pantura Jateng siap kerja sama dengan nelayan Natuna. Nelayan pantura juga akan tunduk pada aturan yang ditetapkan oleh pemerintah sehingga, mobilisasi nelayan pantura ke Natuna tidak menimbulkan persoalan baru.
Beberapa waktu lalu, nelayan Natuna menyatakan mereka menolak upaya pemerintah untuk mendatangkan nelayan pantura ke Natuna. Nelayan Natuna khawatir, kedatangan nelayan pantura akan memicu konflik terkait daerah tangkapan.
Mengenai pergerakan tahap pertama nelayan pantura Jateng baru dibahas, Kamis di Kementerian Kelautan dan Perikanan. Prinsipnya, kami akan tunduk pada peraturan yang ditetapkan pemerintah agar potensi konflik bisa dihindari (Riswanto)
Nelayan pantura berjanji tunduk dengan aturan yang ditetapkan pemerintah supaya potensi konflik dengan nelayan lokal bisa ditekan. Detail konsep dan rencana mobilisasi nelayan pantura baru akan dibahas dalam rapat bersama antara nelayan dengan pemerintah, Kamis (16/1/2020).
"Mengenai pergerakan tahap pertama nelayan pantura Jateng baru dibahas, Kamis di Kementerian Kelautan dan Perikanan. Prinsipnya, kami akan tunduk pada peraturan yang ditetapkan pemerintah agar potensi konflik bisa dihindari," kata Ketua Dewan Pimpinan Cabang Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia Kota Tegal Riswanto saat dihubungi dari Kota Tegal, Rabu (15/1/2020).
Secara terpisah, Aliansi Nelayan Indonesia mengatakan, adanya penolakan dari sejumlah nelayan Natuna terkait kedatangan nelayan pantura merupakan hal yang wajar. Sebab, upaya mobilisasi nelayan merupakan hal baru. Diskusi diperlukan agar bisa kesepahaman bisa dicapai.
Nelayan pantura berharap, selain membantu menjaga kedaulatan laut negara, kehadiran mereka juga bisa membantu meningkatkan kesejahteraan nelayan lokal Natuna. Dalam waktu dekat, perwakilan nelayan pantura datang ke Natuna untuk berdiskusi dengan nelayan setempat terkait kerja sama dan apa saja yang bisa dilakukan.
"Kedatangan nelayan pantura bukan untuk mengambil kekayaan Natuna begitu saja dan membiarkan nelayan lokal tidak mendapat apa-apa. Kami ingin nelayan Natuna juga bisa mendapatkan manfaat dari kedatangan kami," ujar Sekertaris Aliansi Nelayan Indonesia Susanto Agus di Kota Tegal.
Susanto menjelaskan, jika nelayan pantura melaut di Natuna, sebagian hasil tangkapannya bisa dilelang di Natuna. Untuk membongkar muatan hasil laut dibutuhkan tenaga bongkar muat dari penduduk lokal. Tak hanya itu, untuk melaut di Natuna, nelayan pantura akan belanja perbekalan melaut dan bahan bakar kapal di pasar setempat. Hal tersebut akan membantu meningkatkan pendapataan asli daerah di Natuna.
Selain membantu meningkatkan pendapatan asli daerah, nelayan pantura juga siap membagikan ilmu melaut kepada nelayan Natuna. Menurut Susanto, pertukaran ilmu melaut diperlukan untuk memeratakan kualitas sumber daya manusia dalam bidang kelautan dan perikanan.
Susanto menambahkan, sekitar 2.000 nelayan pantura siap untuk diberangkatkan ke Natuna. Mereka akan pergi ke Natuna menggunakan 100 kapal dengan alat tangkap jenis cantrang dan purse sein dengan ukuran di atas 100 gros ton.
Informan
Sementara itu, anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Habib Muhammad Luthfi Ali Yahya mengatakan, nelayan merupakan informan tidak formal yang dimiliki oleh negara. Nelayan merupakan mata dan telinga negara yang bisa memberikan informasi terkait kekayaan laut Indonesia.
"Nelayan ini bukan orang sembarangan. Mereka bisa menjadi mata dan telinga bagi kita untuk menunjukkan mana yang merupakan hak dan mana yang bukan merupakan hak kita," ujar Habib Luthfi dalam peringatan Hari Dharma Samudera ke-58 yang digelar Pangkalan TNI Angkatan Laut Tegal, Kamis siang.
Habib Lutfhi juga berpesan untuk menjaga kelestarian alam di laut. Sebab, hasil laut yang selama ini tidak pernah habis berperan besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.