Penyelesaian proyek strategis nasional Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan atau Cisumdawu baru rampung 50 persen.
Oleh
MACHRADIN WAHYUDI RITONGA
·3 menit baca
SOREANG, KOMPAS — Penyelesaian proyek strategis nasional Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan atau Cisumdawu baru rampung 50 persen. Jalan bebas hambatan menembus wilayah Kabupaten Bandung, Sumedang, dan Majalengka itu akan dikebut hingga akhir 2021.
Pembebasan lahan masih menjadi polemik dalam penyelesaian jalan tol. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mencatat, 85 bidang lahan masih terkendala pembebasan lahan di Desa Cileunyi Wetan, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung.
Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VI Kementerian PUPR Hari Suko Setiono menyatakan, pihaknya telah mengajukan proses konsinyasi kepada Pengadilan Negeri Bale Bandung. ”Kami masih terkendala masalah pembebasan lahan. Kalau tataran teknis tidak ada masalah. Semuanya bisa dikerjakan tepat waktu,” tuturnya saat ditemui dalam temu pers terkait Rekayasa Lalu Lintas di Gerbang Tol Cileunyi, Kabupaten Bandung, Rabu (15/1/2019).
Akibat kendala pembebasan lahan, Hari menuturkan, pihaknya baru bisa menyelesaikan pembangunan sekitar 70 persen pada seksi 1 sepanjang 11,45 Kilometer dari Cileunyi hingga Rancakalong, Kabupaten Sumedang. Adapun progres Seksi 2 sudah mencapai 70 persen dari total 17 kilometer meliputi Rancakalong-Sumedang.
Untuk seksi 3, proyek sepanjang 4 kilometer dari Sumedang ke Cimalaka ini telah rampung 90 persen. Pemerintah menargetkan tiga seksi awal bisa digunakan akhir 2020. Hari mengatakan, pemerintah pusat menargetkan seksi 1 dan 2 rampung akhir 2020.”Kami akan upayakan progres tersebut karena sebelum seksi 1, 2, dan 3 rampung, pengerjaan seksi 4,5 dan 6 akan terkendala,” ujarnya.
Selain pembebasan lahan, pembangunan terowongan (underpass) penghubung akses keluar tol Cileunyi ke Jalur Nasional 3 ke arah Garut-Tasikmalaya ditargetkan rampung sebelum Lebaran 2020. Menurut Hari, proyek simpang susun (interchange) di Cileunyi juga dikebut karena diharapkan bisa mengakomodasi arus mudik warga ke arah timur Jabar.
”Nantinya, jalur tol Cisumdawu ini terintegrasi dengan tol Purbaleunyi. Jadi, pengemudi tidak perlu keluar tol. Makanya, underpass ini ditargetkan minimal H-10 Lebaran sehingga warga yang mengarah ke Garut-Tasikmalaya tidak terhambat proyek tol,” tutur Hari.
Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Bebas Hambatan Cisumdawu Yusrizal Kurniawan menambahkan, sekitar 200 titik diusahakan rampung sesuai target yang ditentukan, yaitu 13 Mei 2020 sehingga arus lalu lintas bisa normal.
Demi kelancaran pembangunan proyek simpang susun, perempatan Cileunyi ditutup petugas untuk sementara waktu. Rekayasa jalur dilakukan untuk mengalirkan kendaraan yang masuk dan keluar pintu tol hingga proyek tersebut selesai dibangun.
Arus lalu lintas dari Gerbang Tol Cileunyi dipisahkan menjadi dua jalur. Kendaraan menuju Garut-Tasikmalaya diarahkan langsung berbelok ke kanan melalui jalur yang telah disediakan petugas. Di jalur lain, kendaraan menuju Sumedang-Cirebon berbelok ke kiri (Pasar Sehat Cileunyi), lalu memilih arah ke kanan di pertigaan tugu Cileunyi menuju Sumedang.
Di sisi lain, kendaraan dari Sumedang menuju Gerbang Tol Cileunyi diarahkan berbelok ke kanan di perempatan Cileunyi dan mengikuti arus lalu lintas ke arah Garut. Kendaraan bisa menggunakan putaran (u-turn) yang berjarak 1 kilometer setelah perempatan untuk menggunakan jalur menuju gerbang tol.
Akibat rekayasa jalur tersebut, lajur keluar Tol Cileunyi berkurang dari tiga menjadi dua lajur. Direktur Lalu lintas Polda Jawa Barat Komisaris Besar Eddy Djunaedi yang turut meninjau lokasi menyatakan, pengurangan lajur tersebut tidak berdampak kepada kemacetan. Kendaraan telah terkonsentrasi sesuai dengan lajur tujuannya.
Di samping itu, Eddy berharap infrasktruktur bisa selesai tepat waktu sehingga jalur kembali normal. ”Kemungkinan macet di hari-hari biasa akan minim karena kami menambah sodetan contraflow (arus balik) mengarah ke Garut. Jadi kendaraan ke arah ini tidak perlu memutar lagi sehingga simpul kepadatan bisa terpecah,” tuturnya.