LIPI Gandeng Swasta Tingkatkan Pengelolaan Kebun Raya
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia menggandeng pihak swasta untuk meningkatkan pengelolaan dan pelayanan kebun raya di bawah naungan LIPI. Harapannya, kebun raya semakin menarik dikunjungi.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·3 menit baca
TABANAN, KOMPAS – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia menggandeng pihak swasta untuk meningkatkan pengelolaan dan pelayanan kebun raya di bawah naungan LIPI. Harapannya, kebun raya semakin menarik dikunjungi sebagai tempat rekreasi sekaligus memberi manfaat dari sisi edukasi dan konservasi.
LIPI melalui Pusat Penelitian Konservasi Tumbuhan dan Kebun Raya menggandeng PT Mitra Natura Raya, untuk memaksimalkan fungsi kebun raya dari sisi konservasi, edukasi, dan wisata itu. Dengan kemitraan itu, LIPI berharap kebun raya di bawah pengelolaan LIPI akan memberikan tambahan manfaat kepada masyarakat tanpa merusak keanekaragaman hayati kebun raya.
Kepala Pusat Penelitian Konservasi Tumbuhan dan Kebun Raya LIPI Hendrian mengatakan, mulai awal Januari 2020, LIPI bermitra dengan PT Mitra Natura Raya berupaya mengoptimalkan pengelolaan layanan publik di kebun raya yang dikelola LIPI. Hal itu sejalan dengan upaya mendukung fungsi kebun raya dalam riset dan penyelamatan tumbuhan melalui konservasi di luar habitat alami (eks situ).
Selama ini keberadaan kebun raya telah mendapat apresiasi yang baik dari masyarakat, termasuk wisatawan. Kemitraan itu juga merupakan upaya LIPI meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap konservasi lingkungan.
“Kami berkomitmen penuh dalam pengelolaan kebun raya, termasuk dalam hal layanan publik di kebun raya,” kata Hendrian di Kebun Raya (KR) Eka Karya Bali, Baturiti, Tabanan, Bali, Sabtu (18/1/2020). Hendrian, Sabtu pagi, bersama Pelaksana Tugas Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan LIPI Yan Rianto dan sejumlah Direksi PT Mitra Natura Raya meninjau fasilitas dan taman di KR Bali.
Kemitraan itu juga merupakan upaya LIPI meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap konservasi lingkungan.
LIPI mengelola sejumlah kebun raya seperti KR Bogor dan KR Cibodas Jawa Barat, KR Purwodadi di Jawa Timur, dan KR Eka Karya Bali di Tabanan, Bali. Kepala Balai Konservasi Tumbuhan KR Eka Karya Bali Didit Okta Pribadi menambahkan, KR Eka Karya Bali, atau lebih dikenal sebagai Kebun Raya Bedugul, telah menjadi tujuan obyek rekreasi. Sekitar 600.000 pengunjung mendatangi KR Bali itu setiap tahunnya.
“Animo masyarakat mengunjungi Kebun Raya Bedugul ini perlu direspon dengan menambah daya tarik kebun raya, misalnya, melalui pemberian informasi tambahan mengenai kebudayaan dan konservasi sebagai upaya memasukkan kepedulian konservasi dan edukasi kepada masyarakat,” kata Didit di KR Bali, Sabtu.
KR Eka Karya yang berlokasi di kawasan Bedugul, Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, Tabanan, berada di dekat Danau Beratan. Kebun raya dibangun 1959 dan kini memiliki area seluas 157,5 hektar.
KR Bali memiliki beberapa taman dengan koleksi tumbuhan yang ditata berdasarkan kriteria taksonomi, di antaranya, Taman Mawar, Taman Cyathea, Taman Kaktus, Taman Begonia, dan Taman Bambu serta taman tematik, antara lain, Taman Panca Yadnya dan Taman Usada.
Kepala Seksi Eksplorasi dan Koleksi Tumbuhan KR Eka Karya Bali I Made Ardaka menyebutkan terdapat lebih dari 2.100 jenis tumbuhan yang dikoleksi KR Eka Karya Bali, termasuk 94 jenis koleksi begonia dan 293 jenis anggrek serta 300-an jenis tumbuhan berkhasiat obat.