Kedatangan orang asing diawasi ketat dan dua rumah sakit di Kota Batam ditunjuk menyiapkan ruang isolasi sebagai langkah antisipasi penanganan pasien terkait penyebaran virus korona dari China.
Oleh
PANDU WIYOGA
·2 menit baca
BATAM, KOMPAS — Pemerintah Kota Batam, Kepulauan Riau, meningkatkan kewaspadaan menyusul kabar ditemukannya satu terduga kasus virus korona di Singapura. Kedatangan orang asing diawasi ketat dan dua rumah sakit ditunjuk menyiapkan ruang isolasi sebagai langkah antisipasi penanganan pasien.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam Didi Kusmarjadi, Selasa (20/1/2020), mengatakan, sampai saat ini belum ditemukan tanda-tanda virus tersebut menyebar hingga Batam. Meskipun begitu, warga diimbau tetap waspada dan menjaga daya tahan tubuh.
Kasus virus korona tipe baru (2019 novel coronavirus/2019-nCoV) yang menyerang sistem pernapasan itu pertama kali ditemukan di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China. Total pasien yang terinfeksi di China saat ini sudah 217 orang, empat di antaranya meninggal. Virus itu bisa menular dari manusia ke manusia.
Dalam seminggu ada tiga kali penerbangan langsung dari Batam ke Shenzen. Setiap penerbangan itu mengangkut lebih kurang 140 penumpang.
”Sejak dua minggu lalu, kami sudah menyiapkan ruang isolasi di Rumah Sakit Umum Daerah Embung Fatima dan Rumah Sakit Badan Pengusahaan Batam sebagai antisipasi penanganan pasien,” kata Didi.
Terkait satu dugaan kasus virus korona yang ditemukan di Singapura, Didi menyatakan hal itu tengah dikonfirmasi kepada Konsulat Singapura di Batam. Ia memastikan, jika kasus virus korona ditemukan di Singapura, pengawasan di Batam akan lebih ditingkatkan seiring tingginya lalu lintas manusia antarpulau tersebut.
Kepala Bidang Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam Romer Simanungkalit mengatakan, semua pintu masuk orang asing di lima pelabuhan internasional ataupun di Bandara Hang Nadim sudah dilengkapi pemindai panas tubuh.
Virus korona telah menyebar dari Wuhan ke Beijing, Shanghai, dan Shenzen. Diketahui dalam seminggu ada tiga kali penerbangan langsung dari Batam ke Shenzen. Setiap penerbangan itu mengangkut lebih kurang 140 penumpang. ”Itu membuat petugas kesehatan di bandara sangat waspada,” ujar Romer.
Wisatawan
Setiap bulan, rata-rata 150.000 wisatawan mancanegara datang ke Batam, 60 persen dari jumlah itu merupakan wisatawan asal Singapura. Adapun wisatawan asal China menyumbang 5 persen jumlah kedatangan. Mendekati Imlek, diperkirakan jumlah wisatawan mancanegara naik sebesar 10 persen.
”Ikatan kekerabatan warga Tionghoa sangat erat. Setiap kali Imlek jumlah wisatawan asing di Batam pasti ikut naik, terutama yang dari Singapura,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam Ardiwinata.
Ardi berharap warga Batam tetap waspada terhadap virus korona, tetapi tidak perlu terlampau khawatir terhadap kedatangan orang asing. Sebagai kota di perbatasan, kata dia, Batam telah berpengalaman beberapa kali menangani kasus penularan penyakit jenis baru, di antaranya virus zika pada 2016 dan cacar monyet pada 2019.