Pengawasan Penumpang Internasional di Juanda Diperketat
Beragam upaya mencegah masuknya virus korona tipe baru melalui sejumlah pintu masuk semakin digencarkan. Di Bandar Udara Internasional Juanda, pencegahan dilakukan dengan memperketat pengawasan terhadap penumpang.
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·2 menit baca
SIDOARJO, KOMPAS — Bandar Udara Internasional Juanda memperketat pengawasan penumpang yang datang dari luar negeri, terutama yang pernah berkunjung ke Kota Wuhan, China, menyusul merebaknya virus korona tipe baru dari China yang menyebar ke sejumlah negara.
Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Surabaya Budi Hidayat mengatakan, upaya pengetatan pengawasan ditempuh dengan menyiagakan petugas untuk memantau kedatangan penumpang dan kru pesawat, terutama yang berasal dari China. Seluruh penumpang dan kru tersebut wajib menjalani penapisan suhu tubuh melalui alat pemindai suhu tubuh otomatis.
”Ada dua alat pemindai suhu tubuh otomatis di Bandara Juanda Surabaya, yakni di terminal 2 atau terminal internasional dan di terminal 1 khusus umrah. Penumpang yang suhu tubuhnya tinggi atau terpindai di atas 38 derajat celsius akan diperiksa lebih lanjut,” tutur Budi Hidayat, Rabu (22/1/2020).
Pemeriksaan lanjutan itu dilakukan di ruang isolasi khusus yang ada di dalam area Bandara Juanda. Apabila ditemukan indikasi kuat, penumpang akan diminta menjalani pemeriksaan lanjutan di Rumah Sakit Umum dr Soetomo Surabaya. Alasannya, RSUD dr Soetomo merupakan rumah sakit rujukan untuk wilayah Jatim.
Budi mengatakan, pengetatan pengawasan juga dilakukan dengan mewajibkan petugas kesehatan menggunakan alat pelindung diri selama bekerja. Selain itu menyiapkan ambulans khusus yang memiliki akses langsung ke ruang isolasi bandara untuk memudahkan mobilitas tenaga medis dan penanganan penumpang.
KKP juga berkoordinasi dengan maskapai penerbangan untuk memperoleh manifes penumpang dan kondisi kesehatan mereka saat bepergian.
Untuk memaksimalkan pengawasan, KKP juga berkoordinasi dengan maskapai penerbangan untuk memperoleh manifes penumpang dan kondisi kesehatan mereka saat bepergian. Hal itu penting agar petugas medis bisa menyiapkan penanganan yang diperlukan oleh penumpang.
Legal and Communication Section Head Bandara Juanda Surabaya Yuristo Ardhi Hanggoro menyampaikan, penerbangan dengan rute Surabaya-China dan sebaliknya masih berstatus penerbangan atas permintaan maskapai (charter flight). Belum ada penerbangan reguler pada rute tersebut.
”Maskapai yang melayani penerbangan ke China sementara ini Lion Air. Adapun jadwalnya sementara ini adalah dua kali pemberangkatan dan dua kali kedatangan dalam sepekan,” ucap Yuristo.