Revitalisasi Pelabuhan Balohan, Kota Sabang, Aceh, sebagai upaya menjadikan Sabang kota wisata bahari internasional, saat ini telah mencapai 85 persen. Pembangunan ditargetkan rampung pada pertengahan 2020.
Oleh
ZULKARNAINI
·2 menit baca
SABANG, KOMPAS — Revitalisasi Pelabuhan Balohan, Kota Sabang, Aceh, saat ini telah mencapai 85 persen dan ditargetkan rampung pada pertengahan 2020. Pembenahan pelabuhan itu merupakan bagian dari pembangunan Sabang sebagai destinasi wisata bahari internasional.
Pelaksana Tugas Kepala Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang dan Pemerintah Kota Sabang Razuardi Esek, yang dihubungi dari Banda Aceh, Jumat (24/1/2020), menuturkan, revitalisasi pelabuhan Sabang dilakukan untuk meningkatkan pelayanan kepada wisatawan. ”Pelabuhan lama tidak mampu lagi menampung jumlah pengunjung,” katanya.
Proyek revitalisasi itu dimulai tahun 2018 dan berakhir pada 2020. Sejumlah infrastruktur yang dibangun antara lain gedung terminal untuk kapal roro (mengangkut kendaraan dan penumpang) dan kapal cepat (khusus penumpang), dermaga sandar kapal roro dan kapal cepat, jembatan penumpang, kafetaria, jalan dalam area pelabuhan, dan pagar pelabuhan. Proyek itu menghabiskan anggaran sebesar Rp 215 miliar yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Razuardi mengatakan, Pelabuhan Balohan harus tampil bagus sebab pelabuhan itu adalah pintu gerbang bagi wisatawan. Awalnya, luas area pelabuhan hanya 1 hektar, tetapi kini setelah direvitalisasi menjadi 4,5 hektar. ”Revitalisasi ini akan membuat Pelabuhan Balohan lebih modern dan nyaman. Kita ingin wisatawan bahagia sejak pertama datang,” lanjutnya.
Sebelumnya, Wali Kota Sabang Nazaruddin menuturkan, Sabang terus berbenah memperbaiki destinasi wisata dan memperbanyak acara untuk menarik minat kunjungan. Perbaikan pelabuhan akan memberikan kenyamanan bagi wisatawan. Selain perbaikan infrastruktur, pelayaran juga ditambah.
Pelabuhan itu adalah pintu gerbang bagi wisatawan.
Kepala Dinas Pariwisata Sabang Faisal mengatakan, kunjungan wisatawan ke Sabang pada 2019 mencapai 620.694 orang. Angka itu menurun dibandingkan dengan kunjungan pada tahun 2018 sebanyak 739.333 orang.
Menurut Faisal, penurunan kunjungan merupakan dampak dari tingginya tarif penerbangan domestik yang terjadi pada 2019. ”Harga tiket pesawat dan kondisi ekonomi nasional sangat berpengaruh pada tingkat kunjungan. Kami berharap, tahun ini kunjungan lebih besar dari tahun lalu,” ucapnya.
Untuk menarik wisatawan hadir di Sabang, sejumlah kegiatan wisata digelar sepanjang 2020, seperti festival, turnamen sepak bola anak se-Sumatera, lomba menyelam, dan atraksi budaya.