Wapres: Bandara Internasional Yogyakarta Diresmikan Maret 2020
Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyatakan, Bandara Internasional Yogyakarta di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, direncanakan diresmikan pada 29 Maret 2020.
Oleh
HARIS FIRDAUS
·3 menit baca
WATES, KOMPAS — Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyatakan, Bandara Internasional Yogyakarta di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, direncanakan diresmikan pada 29 Maret 2020. Pada hari itu pula, seluruh penerbangan dengan pesawat bermesin jet di Bandara Internasional Adisutjipto, Yogyakarta, akan dipindahkan ke Bandara Internasional Yogyakarta.
”Yogyakarta International Airport ini akan diresmikan pada 29 Maret. Bandara ini merupakan airport yang paling modern dan paling lengkap,” kata Wapres Amin saat meninjau Bandara Internasional Yogyakarta, Jumat (24/1/2020) sore.
Bandara Internasional Yogyakarta merupakan bandara baru di wilayah DIY. Bandara yang berlokasi di Kecamatan Temon, Kulon Progo, itu dibangun untuk menggantikan Bandara Internasional Adisutjipto di Kabupaten Sleman, DIY, yang dinilai tidak lagi memadai.
Sejak Mei 2019, Bandara Internasional Yogyakarta mulai beroperasi untuk melayani penerbangan komersial. Namun, hingga sekarang, Bandara Internasional Yogyakarta belum beroperasi secara penuh karena proses pembangunan bandara tersebut belum sepenuhnya selesai.
Hingga sekarang, Bandara Internasional Yogyakarta belum beroperasi secara penuh karena proses pembangunan bandara tersebut belum sepenuhnya selesai.
Wapres mengatakan, pengoperasian secara penuh Bandara Internasional Yogyakarta diharapkan bisa meningkatkan kunjungan wisatawan ke DIY, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Sebab, Bandara Internasional Yogyakarta—yang memiliki landasan sepanjang 3.250 meter—mampu didarati pesawat berbadan besar yang biasanya dipakai untuk penerbangan langsung dari luar negeri.
Selama ini, jumlah penerbangan dari luar negeri ke DIY sangat sedikit karena Bandara Internasional Adisutjipto—yang panjang landasannya hanya 2.200 meter—tidak bisa didarati pesawat berbadan besar.
”Harapannya, tentu, kunjungan ke Yogyakarta semakin besar, tidak hanya transit dari sejumlah daerah, tapi mungkin bisa langsung dari Eropa, China, dan Amerika,” ujar Wapres.
Wapres menambahkan, selain dilengkapi dengan teknologi modern, Bandara Internasional Yogyakarta juga akan dilengkapi dengan ornamen-ornamen yang menggambarkan budaya Yogyakarta. Oleh karena itu, penumpang pesawat yang tiba di bandara tersebut akan langsung merasakan suasana khas Yogyakarta.
”Bandara ini juga dihiasi ornamen-ornamen yang menggambarkan budaya Yogyakarta sehingga orang kalau datang ke sini sudah bisa melihat budaya Yogyakarta,” papar Wapres.
Perkembangan
Direktur Utama PT Angkasa Pura I Faik Fahmi menyatakan, hingga saat ini, pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta sudah mencapai 91 persen. PT Angkasa Pura I optimistis pembangunan bandara itu akan selesai 100 persen sesuai target yang telah ditetapkan.
”Progres sampai hari ini 91 persen. Ini sesuai dengan target yang sudah kami tetapkan. Seperti yang sudah kami sampaikan sebelumnya, bandara ini akan mulai dioperasikan penuh pada 29 Maret 2020,” ujar Faik.
Ia menyebutkan, mulai 29 Maret 2020, seluruh penerbangan di Bandara Internasional Adisutjipto yang menggunakan pesawat bermesin jet akan dipindahkan ke Bandara Internasional Yogyakarta. Sementara itu, penerbangan dengan pesawat baling-baling tetap berada di Bandara Internasional Adisutjipto.
Dengan pemindahan itu, lanjut Faik, ada 66 penerbangan per hari, baik dengan rute domestik maupun luar negeri, yang akan dipindahkan dari Bandara Internasional Adisutjipto yang bakal dipindah ke Bandara Internasional Yogyakarta. ”Saat ini, ada 34 penerbangan per hari yang dilayani di Bandara Internasional Yogyakarta,” ujarnya.
Sebelumnya, dalam kunjungan ke Bandara Internasional Yogyakarta tahun lalu, Presiden Joko Widodo mengatakan, bandara itu direncanakan memiliki terminal dengan luas sekitar 219.000 meter persegi dan bisa menampung sekitar 20 juta penumpang per tahun. Kapasitas bandara tersebut jauh lebih besar daripada kapasitas Bandara Internasional Adisutjipto di Kabupaten Sleman, DIY, yang hanya bisa menampung 1,8 juta penumpang per tahun (Kompas.id, 29/8/2019).
Bandara itu juga direncanakan akan terkoneksi dengan jalur kereta api dan tol. Adapun kereta api bandara direncanakan beroperasi pada akhir 2020.