Kesehatan Turis China yang Pesiar di Sumbar Diawasi Ketat
Sebanyak 150 wisatawan dari Kunming, China, mendarat di Bandara Internasional Minangkabau, Sumatera Barat. Selain pemindaian di bandara, kesehatan mereka juga dipantau secara ketat selama pesiar.
Oleh
YOLA SASTRA
·5 menit baca
PADANG PARIAMAN, KOMPAS — Sebanyak 150 wisatawan dari Kunming, China, mendarat di Bandara Internasional Minangkabau, Padang Pariaman, Sumatera Barat. Selain pemindaian di bandara, kesehatan mereka juga dipantau secara ketat selama pesiar di Sumbar.
Para wisatawan datang dengan pesawat carter Citilink rute langsung dari Bandara Internasional Kunming (KMG) ke Bandara Internasional Minangkabau Padang (PDG). Mereka mulai memasuki pintu kedatangan penumpang penerbangan internasional bandara pada Minggu (26/1/2020) pukul 06.58.
Beberapa petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Padang Wilayah Kerja BIM langsung memantau penumpang yang mengurus administrasi di bagian imigrasi dengan dua alat pemindai suhu tubuh. Semua petugas, termasuk petugas bandara dan imigrasi, menggunakan masker N95.
Erwin Candra, perwakilan Coco\'s Tour Indonesia, biro perjalanan wisata yang memfasilitasi 150 wisatawan itu, mengatakan, wisatawan asal Kunming akan berwisata selama 26-30 Januari 2020. Turis yang terbagi atas lima rombongan itu akan berkunjung ke Padang, Pariaman (kota), Bukittinggi, Tanah Datar, dan Pesisir Selatan.
”Perjalanan wisata ini sudah direncanakan sejak November 2019,” kata Erwin di sela-sela penyambutan wisatawan di Bandara Internasional Minangkabau (BIM). Kedatangan para wisatawan itu disambut berbagai tarian, seperti tari pasambahan. Sejumlah pejabat Provinsi Sumbar, seperti Gubernur Irwan Prayitno dan Sekretaris Daerah Alwis, juga hadir.
Erwin menjamin, wisatawan yang datang ke Sumbar bebas dari virus korona manusia meski sedang mewabah di China. Sebelum naik pesawat, petugas KKP Kunming sudah melakukan pemantauan suhu tubuh dan tidak ada yang dicurigai. Sementara di BIM, petugas KKP Kelas II Padang juga melakukan pemindaian.
Selain itu, selama rekreasi, wisatawan juga diberikan kartu kewaspadaan. Dengan kartu itu, wisatawan mendapatkan prioritas pelayanan dari rumah sakit terdekat jika mengalami gejala demam. Setiap akan melakukan perjalanan, wisatawan juga dicek suhu tubuhnya untuk memastikan mereka sehat.
”Dinas kesehatan setempat juga menempatkan petugas di lokasi wisata yang dikunjungi,” ujar Erwin.
Selama rekreasi, wisatawan juga diberikan kartu kewaspadaan. Dengan kartu itu, wisatawan mendapatkan prioritas pelayanan dari rumah sakit terdekat jika mengalami gejala demam.
Kepala KKP Kelas II Padang Jalil Alfani mengatakan, 155 penumpang pesawat yang tertera di manifes dipastikan tidak terindikasi terjangkit virus korona manusia. Hasil pemindaian suhu tubuh, tidak ada yang mencapai 38 derajat celsius atau lebih.
”Rata-rata yang terpantau suhu tubuhnya 33-34 derajat celsius,” kata Jalil. Suhu tubuh di atas normal atau demam tinggi merupakan salah satu gejala seseorang dicurigai terjangkit korona manusia.
Diperketat
Jalil melanjutkan, dengan mewabahnya virus korona, KKP Kelas II Padang Wilayah Kerja BIM memperketat pemantauan di pintu kedatangan penumpang penerbangan internasional di bandara, terutama penerbangan langsung dari China.
Sejak Sabtu (25/1/2020) malam, petugas menambah alat pemindai suhu tubuh menjadi dua. Jumlah petugas KKP yang terdiri dari tenaga medis, surveilans, dan sanitarian juga diperbanyak dua kali lipat menjadi total delapan orang. ”Sejauh ini, belum ada penumpang (dari penerbangan internasional) yang terpantau terindikasi terjangkit virus korona,” ujar Jalil.
Kepala Dinas Kesehatan Sumbar Merry Yuliesday mengatakan, dinas provinsi sudah berkoordinasi dengan dinas kesehatan di kabupaten/kota yang dilewati wisatawan China itu.
”Kalau mereka butuh pertolongan, misalnya demam, bisa segera menghubungi (dinas) dan di-screening oleh rumah sakit. Jika memang punya potensi (terjangkit virus korona manusia) dan butuh observasi dengan alat lebih canggih, bisa dirujuk ke RSUP Dr M Djamil, Padang,” kata Merry.
Liason Divisi Pengembangan Pasar China Kementerian Pariwisata Dino Gobel mengatakan, kedatangan wisatawan Kunming ke Padang sudah diagendakan. Kedatangan wisatawan itu merupakan kerja sama biro perjalanan wisata Coco’s Tour Indonesia dan Marawa Tour and Travel (biro wisata di Sumbar) dengan dukungan Kemenpar.
”Ini sudah direncanakan sejak lama (November 2019). Namun, tiba-tiba ada wabah korona. (Untuk antisipasi), semua pihak diminta waspada. Di setiap bandara, sudah ada SOP (prosedur standar operasi) untuk penanganannya,” kata Dino.
Dino menjelaskan, kehadiran wisatawan asal Kunming merupakan uji coba pasar pariwisata yang diharapkan bisa berkembang baik. Jika wabah korona sudah reda, diharapkan pasar wisata di Sumbar bisa berkembang dan membuka pula poros perdagangan. Terutama dengan beberapa negara yang secara emosional dinilai dekat dengan Padang.
Menurut Dino, untuk bulan ini direncanakan ada dua penerbangan carter wisatawan asal Kunming ke Sumbar. Namun, karena ada wabah korona, satu penerbangan terpaksa dibatalkan. ”Mulai 27 Januari 2020, Pemerintah China membatasi penerbangan warganya ke luar negeri,” ujar Dino.
Sementara itu, Erwin mengatakan, pada 31 Januari, direncanakan ada satu penerbangan lagi dari Kunming ke Sumbar. Sejauh ini, sudah ada 90 wisatawan yang membeli paket wisata dari total sekitar 170 kursi. Ia berharap penerbangan itu dapat terealisasi karena Kunming bukan termasuk wilayah yang positif terjangkit virus korona.
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengatakan, pemda tidak dapat menolak wisatawan asing berkunjung jika semua persyaratan terpenuhi, termasuk kesehatan. Menurut dia, semua wisatawan asal Kunming yang ke Sumbar sudah memenuhi persyaratan.
”Kalau ada wisatawan membawa sesuatu yang berbahaya, tentu pihak Kementerian Luar Negeri atau melalui kedutaan besar tidak memberikan visa kepada mereka untuk masuk ke Indonesia. Kalau diberikan visa, berarti boleh. Daerah tidak dapat menolak orang datang jika memenuhi syarat,” kata Irwan.
Sektor pariwisata sangat penting bagi perekonomian Sumbar yang sumber daya alamnya terbatas dan hanya sedikit memiliki sektor industri.
Menurut Irwan, kegiatan ini telah lama dirancang berbagai pihak. Beberapa waktu lalu, pemda juga berkunjung ke China untuk mengajak wisatawan datang ke Sumbar. Sektor pariwisata sangat penting bagi perekonomian Sumbar yang sumber daya alamnya terbatas dan hanya sedikit memiliki sektor industri.
Irwan berharap kunjungan wisatawan asal Kunming bisa aman dan tidak membawa virus korona manusia. Irwan juga berharap wisatawan bisa menikmati kunjungannya dan kembali datang ke Sumbar di kemudian hari dan mengajak wisatawan lainnya.