Pasien Terduga Virus Korona di Jambi Dirawat di Ruang Isolasi
Masyarakat Jambi diimbau tak khawatir terkait dirawatnya pasien terduga virus korona di RSUD Raden Mattaher, Jambi. Penanganan dilakukan dengan mengisolasi perawatan pasien.
Oleh
IRMA TAMBUNAN
·2 menit baca
JAMBI, KOMPAS — Pemerintah Kota Jambi, Provinsi Jambi, mengantisipasi merebaknya novel corona virus (2019-nCoV) terkait dugaan seorang warga yang dirawat sebagai terduga terjangkit virus tersebut. Pasien yang baru kembali dari China itu kini dirawat di ruang isolasi.
”Kami mengimbau seluruh masyarakat Kota Jambi tidak perlu panik. Saat ini pasien tersebut sudah ditangani pihak medis,” kata Wali Kota Jambi Syarif Fasha, di Jambi, Minggu (26/1/2020).
Sejauh ini, lanjutnya, belum dapat dipastikan pasien terkait positif terinfeksi virus tersebut atau tidak. Namun, ia mengimbau masyarakat tetap waspada dan menjaga perilaku hidup bersih.
Terkait upaya antisipatif dan preventif, pemkot setempat berkoordinasi dengan semua rumah sakit pemerintah, Polri-TNI, rumah sakit swasta, dan seluruh puskesmas di Kota Jambi untuk mempercepat penanganan jika diketahui ada pasien terduga terjangkit virus korona.
Selanjutnya, kepada pihak kelurahan dan kecamatan untuk mengawasi warga yang baru kembali dari bepergian ke luar negeri. ”Kami ingin memastikan upaya penanganan dan pencegahan masalah ini berjalan dengan baik,” lanjutnya.
Sebagaimana diketahui, seorang pasien yang sebelumnya dirawat di RS Siloam Jambi dilarikan ke RSUD Raden Mattaher Jambi setelah mengalami demam tinggi. Oleh karena diketahui baru kembali dari China, petugas medis mengantisipasi terjangkitnya virus korona dengan memindahkan pasien ke RSUD.
Pelaksana Tugas Kepala RSUD Raden Mattaher, Samsiran, menyebut pasien terkait baru terduga sehingga masih perlu didalami apakah benar-benar terjangkit virus korona. Demi keamanan, perawatan pasien dilakukan dalam ruang khusus yang diisolasi.
Sebagaimana diketahui, virus korona adalah penyakit pneumonia berat yang awalnya terjadi di kota Wuhan, China. Penyakit ini pertama kali dilaporkan pada 31 Desember 2019 di kota Wuhan. Virus korona merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit ringan sampai berat, seperti pilek dan penyakit yang serius seperti Mers dan SARS.
Adapun gejala yang timbul akibat penyebaran virus ini adalah gejala demam, lemas, batuk kering, sesak napas atau kesulitan bernapas, dan demam lebih dari 38 derajat celsius. Gejala ini diperberat jika penderita berusia lanjut dan mempunyai penyakit penyerta lainnya.