Pemindai Suhu Tubuh Disebar di Papua dan Papua Barat
Tenaga kesehatan di Papua dan Papua Barat siaga mengantisipasi penyebaran virus korona. Alat pemindai panas tubuh dan tenaga kesehatan telah disebar ke bandar udara serta pelabuhan di dua daerah tersebut.
Oleh
FABIO COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Tenaga kesehatan di wilayah Papua dan Papua Barat siaga mengantisipasi penyebaran virus korona di wilayah masing-masing. Alat pemindai panas tubuh dan tenaga kesehatan telah disebar ke bandar udara serta pelabuhan di dua provinsi ini.
Kepala Dinas Kesehatan Kesehatan Provinsi Papua Barat Otto Parorongan, saat dihubungi dari Jayapura, Minggu (26/1/2020), mengatakan, terdapat empat daerah di Papua Barat yang menjadi lokasi kerja dan destinasi wisata warga negara dari China.
Empat daerah tersebut yakni Manokwari, Sorong, Teluk Bintuni, dan Raja Ampat. Banyak pekerja asal China di bidang tambang dan semen tersebar di Manokwari, Sorong, dan Teluk Bintuni. Sementara Raja Ampat menjadi salah satu destinasi wisatawan asal China.
Berdasarkan data Kantor Imigrasi Manokwari hingga 2018, sebanyak 414 tenaga kerja asing tersebar di Manokwari dan sejumlah daerah lain. Dari 414 tenaga kerja asing itu, 167 orang merupakan warga negara China.
”Kami telah memasang alat pemindai suhu tubuh di Bandar Udara Manokwari dan Bandar Udara Sorong. Tenaga kesehatan kami beserta petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan di Sorong akan memeriksa wisatawan yang hendak menuju Raja Ampat,” ujar Otto.
Otto menuturkan, pihaknya akan menyiapkan rumah sakit rujukan jika ditemukan warga yang terduga atau suspect virus korona.
”Kami juga telah menyediakan alat pelindung bagi tenaga medis yang bertugas untuk memeriksa warga asal China yang tiba di wilayah Papua Barat,” tutur Otto.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Papua Aaron Rumainum, di Jayapura, menyatakan, terdapat sejumlah lokasi masuknya warga dari China ke Papua, yakni Biak Numfor, Nabire, dan Jayapura.
”Kami telah membentuk tim untuk berkoordinasi dengan jajaran dinas kesehatan di sejumlah kabupaten di Papua serta imigrasi tentang pencegahan masuknya korona,” kata Aaron.
Ia menambahkan, otoritas bandara di Merauke, Biak Numfor, dan Sentani di Kabupaten Jayapura telah menyediakan alat pemindai suhu tubuh. Pihak Dinkes Papua juga akan menggelar rapat untuk menetapkan langkah pengawasan dan rumah sakit rujukan guna penanganan pasien terduga korona.
”Dinkes Papua memiliki 29 alat pelindung bagi tenaga medis. Namun, kami belum memiliki ruang isolasi jika ditemukan pasien suspect korona,” kata Aaron.
Kepala Kantor Imigrasi Jayapura Gatut Setiawan mengatakan, pihaknya terus memantau masuknya warga negara asal China melalui jalur udara ataupun laut. Hal ini merupakan upaya pencegahan masuknya virus korona ke wilayah Jayapura.
”Jumlah warga negara China yang berada di wilayah Jayapura sekitar 50 orang dengan menggunakan visa tinggal sementara untuk bekerja,” ucap Gatut.