Anak yang Tertembak di Intan Jaya Dilaporkan Membaik
Kondisi anak bernama Jekson Sondegau (8) yang tertembak di bagian perut dalam kontak senjata antara TNI-Polri dengan kelompok kriminal bersenjata di Intan Jaya, Papua, dilaporkan telah membaik.
Oleh
FABIO COSTA
·3 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Seorang anak bernama Jekson Sondegau (8) tertembak di bagian perut dalam kontak senjata antara TNI-Polri dengan kelompok kriminal bersenjata di Kampung Joparu, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua, Minggu (26/1/2020). Pada Senin (27/1), kondisi Jekson dilaporkan telah membaik setelah menjalani perawatan di puskesmas setempat.
Hal ini disampaikan Kepala Bidang Humas Polda Papua Komisaris Besar Ahmad Mustofa Kamal saat ditemui di Jayapura, Papua, Senin. Ahmad mengatakan, Jekson terserempet peluru di bagian perut, yang dilepaskan kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Lekagak Telenggen.
Pelaku yang berjumlah tiga orang itu melaksanakan aksi menggunakan kendaraan bermotor. Dua dari tiga pelaku ini melepaskan tembakan secara membabi buta ke arah anggota TNI di markas koramil di Sugapa, ibu kota Intan Jaya.
Saat itu, posisi Jekson berada dekat dengan markas koramil yang menjadi target penyerangan tiga anggota KKB.
Mereka pun menyerang Markas Satgas Penegakan Hukum TNI-Polri yang lokasinya berdekatan dengan markas koramil. Anggota Kostrad dari Batalyon 433/Julu Siri, yang berada di markas koramil tersebut, terlibat kontak senjata dengan tiga anggota KKB tersebut sejak sekitar pukul 12.00 hingga pukul 17.30 WIT.
Dalam peristiwa itu, satu anggota KKB tewas tertembak, sementara dua orang lainnya melarikan diri ke hutan. ”Saat itu, posisi Jekson berada dekat dengan markas koramil yang menjadi target penyerangan tiga anggota KKB itu. Kami sangat menyesalkan insiden ini. Perbuatan KKB telah membuat warga setempat menderita,” ungkap Ahmad.
Ahmad pun membantah pernyataan pihak KKB bahwa pelaku yang tewas tertembak dalam kontak senjata itu adalah warga sipil. Adapun barang bukti yang ditemukan di lokasi kontak tembak adalah satu unit sepeda motor, uang tunai Rp 270.000, sepasang sepatu bot, satu baju, dan celana berwarna coklat.
”Jenazah anggota KKB tersebut masih berada di Puskesmas Sugapa. Kami belum dapat mengetahui identitasnya karena tidak ada KTP atau tanda pengenal lainnya,” ujarnya.
Ia menuturkan, Satgas Penegakan Hukum TNI-Polri terus bersiaga di Sugapa untuk mengantisipasi serangan susulan kelompok tersebut. Situasi di Sugapa masih kondusif hingga Senin ini. ”Kami juga telah menerjunkan tim untuk mengejar Lekagak Telenggen bersama anggotanya yang bersembunyi di Intan Jaya,” katanya.
Aktivitas warga di Sugapa masih berjalan normal seperti biasanya. Kami berharap warga tetap tenang.
Kepala Polres Intan Jaya Ajun Komisaris Besar Juli Donggala saat dihubungi dari Jayapura, mengatakan, pihaknya bersama TNI Angkatan Darat telah siap untuk menghadapi kontak senjata dengan KKB. Sebanyak 500 personel TNI-Polri berada di Sugapa. Diperkirakan, kelompok beranggotakan sekitar 60 orang ini bersembunyi di salah satu kampung di Distrik Hitadipa, Intan Jaya.
”Aktivitas warga di Sugapa masih berjalan normal seperti biasanya. Kami berharap warga tetap tenang. Aparat TNI dan Polri menjamin keamanan di seluruh wilayah Intan Jaya tetap kondusif,” ujar Juli.
Kontak senjata antara KKB dan aparat TNI-Polri terjadi di sejumlah lokasi di Intan Jaya sejak tanggal 17 Desember 2019. Dua anggota TNI Angkatan Darat gugur, yakni Lettu (Inf) Erizal Zuhri Sidabutar dan Serda Rizky.
Sebelumnya, Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka Sebby Sambom saat dihubungi membantah adanya penembakan anggotanya dalam kontak senjata di Intan Jaya. Ia malah menyatakan aparat keamanan telah menembak seorang warga sipil bernama Bulaken Kobogau hingga tewas.
Selain itu, dua pemuda lainnya mengalami luka tembak, yakni Kayus Sani dan Jekson Sondegau. ”Berdasarkan laporan Lekagak Telenggen, seluruh anggotanya sama sekali tidak tertembak. Namun, aparat TNI dan Polri yang menembak tiga warga sipil,” kata Sebby.