Kondisi Pasien Terduga Virus Korona di Cirebon Mulai Stabil
Kondisi pasien terduga virus korona jenis baru yang dirawat di RSUD Waled, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, mulai membaik. Meski demikian, warga Kecamatan Waled, Cirebon, itu masih dirawat di ruang isolasi.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·3 menit baca
CIREBON, KOMPAS - Kondisi pasien terduga virus korona jenis baru atau 2019- nCoV yang dirawat di RSUD Waled, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, mulai membaik. Meski demikian, warga Kecamatan Waled, Cirebon, itu masih dirawat di ruang isolasi.
Pasien berinisial S (44) dan berjenis laki-laki itu datang ke RSUD Waled pada Senin (27/1/2020) sekitar pukul 10.00. Pasien mengeluh batuk, bersin, demam, dan sesak napas. Korban yang bekerja di sebuah perusahaan di Indonesia ini diketahui baru pulang dari Taiwan.
"Pasien ke Taiwan untuk mengikuti sebuah seminar pada 5 Januari dan pulang tanggal 9 Januari. Ketika kembali ke Cirebon, dia mengeluh demam dan sesak napas. Dia sudah periksa ke dokter praktik. Tetapi, enggak sembuh dan dirujuk ke sini," papar Wakil Direktur Pelayanan RSUD Waled Dwi Sudarni.
Pasien langsung dimasukkan ke ruangan isolasi, tidak melalui ruang instalasi gawat darurat seperti pasien pada umumnya. Prosedur itu diterapkan karena gejala yang dirasakan pasien diduga mirip virus korona jenis baru. Gejalanya, antara lain, demam 38 derajat Celcius ke atas hingga sesak napas.
"Kondisinya sudah stabil. Suhu tubuh sekitar 37 derajat Celcius. Tetapi, dia masih mengeluh sesak napas," ungkapnya. Pihak RS pun masih memeriksa kesehatan korban, seperti rontgen dan pemeriksaan laboratorium.
Kondisinya sudah stabil. Suhu tubuh sekitar 37 derajat Celcius. (Dwi Sudarni)
Menurut Dwi, sudah 12 hari pasien mengalami gejala tersebut. "Biasanya, setelah tujuh hari merasa gejala (virus korona) tersebut, kondisi pasien langsung drop. Tetapi, ini tidak. Semoga bukan virus korona," ujarnya.
Meski demikian, lanjutnya, dibutuhkan dua hari lagi untuk memantau sekaligus memastikan kondisi pasien apakah terjangkit atau tidak virus korona jenis baru. Pasien pun masih dirawat di ruangan isolasi yang berkapasitas empat pasien. Besok, Selasa (27/1/2020), pihaknya akan mengabarkan perkembangan informasi terkait hal itu.
Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon untuk mengecek kondisi keluarga pasien. "Sampai saat ini belum ada keluhan dari keluarganya," ucapnya.
Sementara itu, pihak RSUD Gunung Jati, Kota Cirebon, membentuk tim khusus penanganan virus korona jenis baru. "Tim ini berisi 25 orang yang terdiri dari dokter spesialis penyakit dalam, paru-paru, anestesis, hingga perawat. Kami sudah siap, termasuk 60 set alat pelindung diri untuk tim," kata Ismail, Direktur Utama RSUD Gunung Jati.
Pihaknya juga menyediakan ruang isolasi berkapasitas enam orang bagi pasien terduga virus korona. Pihaknya belum menerima laporan adanya warga yang terduga terjangkit virus korona.
Hingga Minggu malam, ada 2.019 kasus infeksi virus korona baru dan 56 pasien meninggal. Di sejumlah kota di China diterapkan pembatasan perjalanan. Kota Wuhan, Provinsi Hubei, yang menjadi sumber wabah, diisolasi. Virus diduga berasal dari satwa liar meski belum ada kepastian hewan apa. (Kompas, 27/1/2020).