Tak Ada Pasien Terduga Korona di RSUD Dr Moewardi Solo
Manajemen RSUD Dr Moewardi, Solo, memastikan tak ada pasien terduga terinfeksi virus korona menjalani perawatan di RSUD Dr Moewardi saat ini. Namun, pihak RSUD Dr Moewardi siap menghadapi pasien terinfeksi virus korona.
Oleh
ERWIN EDHI PRASETYA
·2 menit baca
SOLO, KOMPAS — Manajemen RSUD Dr Moewardi, Solo, Jawa Tengah, memastikan tidak ada pasien terduga terinfeksi virus korona menjalani perawatan di RSUD Dr Moewardi saat ini. Namun, pihak RSUD Dr Moewardi siap menghadapi pasien terinfeksi virus korona.
Ketua Tim Severe Acute Respitory Infection (SARI) RSUD Dr Moewardi Harsini menjelaskan, pada Minggu (26/1/2020) ada seorang pasien atas inisiatif sendiri datang periksa ke RSUD Dr Moewardi dengan keluhan batuk dan pilek setelah bepergian dari Singapura dan Malaysia. Namun, pasien tersebut bukan terduga (suspect) tertular virus korona.
”Info tentang pasien yang kemarin ramai di medsos (media sosial) dua hari ini kami pantau. Diagnonis akhirnya adalah bronkitis akut, bukan virus korona. Memang dia habis pergi dari Singapura dan Malaysia,” katanya di Solo, Jawa Tengah, Senin (27/1/2020).
Menurut Harsini, berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium dan foto thorax, kondisi pasien normal. Pasien kini menjalani perawatan di bangsal dan sudah bisa pulang, Selasa (28/1/2020).
Kepala Subbagian Hukum dan Humas RSUD Dr Moewardi Eko Haryati mengatakan, sebagai bentuk kewaspadaan dan antisipasi, RSUD Dr Moewardi telah menjalankan manajemen keperawatan di ruang isolasi khusus selama masa observasi pasien terkait. Pasien tersebut kini dalam kondisi baik dan tidak mengarah terinfeksi virus korona.
”Oleh karena itu, hari ini sudah bisa dipindahkan ke bangsal. Apabila tidak ada keluhan, besok pasien diizinkan pulang,” katanya.
Direktur RSUD Dr Moewardi Solo Cahyono Hadi menyatakan, RSUD Dr Moewardi siap menangani pasien terinfeksi virus korona. Ruangan isolasi ataupun instalasi gawat darurat isolasi sudah disiapkan. Ruangan isolasi itu memiliki kapasitas dua tempat tidur serta enam tempat tidur cadangan.
”Kami sudah siap, baik prasarana maupun tenaga-tenaga kesehatan. Kami mempunyai tenaga medis yang cukup andal karena pernah berpengalaman sewaktu menghadapi kasus flu burung. Kami juga sudah mempersiapkan mulai dari IGD sampai dengan ruang isolasi,” ujarnya.
Menghadapi kemungkinan adanya terduga pasien dengan virus korona, RSUD Dr Moewardi telah mempersiapkan tim khusus, yaitu tim Severe Acute Respitory Infection (SARI). Tim ini telah terbentuk sejak 2014 dan sebelumnya telah menangani kasus pasien flu burung. Tim SARI itu terdiri dari dokter dengan berbagai spesialisasi, di antaranya spesialis paru, penyakit dalam, spesialis anak, patologi klinik, radiologi, dan THT.
”Saat ini, untuk obat maupun alat pelindung diri petugas (medis), kami sudah koordinasikan dengan Dinas Kesehatan Solo dan Provinsi Jawa Tengah ataupun Kementerian Kesehatan. Namun, saat ini yang kami punyai masih cukup. Jadi, kami koordinasi untuk tambah obat maupun alat pelindung diri,” katanya.