logo Kompas.id
NusantaraPengembangan 22 Desa Wisata di...
Iklan

Pengembangan 22 Desa Wisata di NTT Berbasis Kearifan Lokal

Pemprov Nusa Tenggara Timur mengembangkan 22 desa menjadi destinasi unggulan wisata berbasis kearifan lokal. Setiap desa dialokasikan anggaran Rp 1,25 miliar untuk membangun sarana dan prasarana serta produk lokal.

Oleh
KORNELIS KEWA AMA
· 5 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/oS6whXAsAmZLU69MHbY-uUyHtMQ=/1024x768/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F01%2F53ca7518-a0ff-468d-9d5f-da8ca6b5df79_jpg.jpg
KOMPAS/KORNELIS KEWA AMA

Kampung Adat Waerebo di Manggarai menjadi salah satu desa destinasi unggulan di NTT. Setiap hari 50-100 wisatawan berkunjung ke desa ini, meski mereka harus berjalan kaki sejauh 4 km menelusuri jalan setapak dan menanjak. Bermalam di rumah adat ini, dikenai biaya Rp 250.000 - Rp 400.000 per kepala, per malam, sudah termasuk makan dan minum.

KUPANG, KOMPAS - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur mengembangkan 22 desa menjadi destinasi unggulan wisata berbasis kearifan lokal. Setiap desa dialokasikan anggaran Rp 1,25 miliar untuk membangun sarana dan prasarana, kuliner lokal, serta UMKM.

Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parek) Nusa Tenggara Timur, Adelina Erni di Kupang, Selasa (28/1/2020) mengatakan, sesuai Pergub NTT Nomor 217 Tahun 2019, ditetapkan 22 desa unggulan destinasi wisata. Sebanyak 22 desa ini akan dibangun selama tiga tahun.

Editor:
Gregorius Magnus Finesso
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000