Gubernur Sumatera selatan Herman Deru mengingatkan warga Sumsel untuk berhati-hati dalam berpergian ke sejumlah negara terjangkit.
Oleh
RHAMA PURNA JATI
·3 menit baca
PALEMBANG, KOMPAS - Gubernur Sumatera selatan Herman Deru mengingatkan warga Sumsel untuk berhati-hati dalam berpergian ke sejumlah negara terjangkit. Langkah ini dilakukan untuk meminimalisasi penyebaran virus korona. Alat pengukur suhu tubuh pun sudah disebar di sejumlah pintu masuk di Sumsel.
Herman mengimbau masyarakat Sumatera selatan untuk lebih waspada dalam berpergian. "Saya harap warga benar-benar mencari informasi, negara mana yang sudah terjangkit virus korona," ucapnya di Palembang, Selasa (28/1/2020).
Kalau bisa pendatang yang diterima masuk ke Sumsel adalah yang benar-benar baik kesehatannya (Herman Deru)
Selain itu, ungkap Herman, pihaknya juga telah mengistruksikan pihak terkait memasang thermal scanner (pengukur suhu tubuh) di setiap pintu masuk di wilayah Sumsel. "Inilah cara kami mencegah masuknya virus korona ke Sumsel," ungkapnya.
Herman juga telah mengingatkan pihak imigrasi untuk benar-benar teliti dalam melakukan pemeriksaan wisatawan yang masuk ke wilayah Sumsel. "Kalau bisa pendatang yang diterima masuk ke Sumsel adalah yang benar-benar baik kesehatannya," tegas Herman. Kewaspadaan ini ditingkatkan karena virus ini cukup berbahaya. Apalagi, sampai sekarang virus ini belum ada obatnya.
Pelaksana Tugas Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Palembang Amelia mengungkapkan semua pintu masuk di Sumsel telah dijaga ketat seperti Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, Pelabuhan Boom Baru, dan Pelabuhan Sungai Lumpur. " Petugas kami berjaga sampai 24 jam di tiga pintu masuk itu," katanya.
Amelia mengatakan, dari hasil pemantauan wisatawan yang masuk ke Palembang belum ada pendatang yang terjangkit virus korona," ungkapnya.
Beberapa negara yang saat ini diwaspadai sudah terjangkit yakni Malaysia, Singapura, Australia, Thailand, dan Vietnam. "Itulah sebabnya, semua penerbangan internasional yang masuk ke Palembang akan diperiksa secara ketat," kata dia.
Tidak berhenti
Pemeriksaan tidak berhenti dengan thermal screener. Pemeriksaan juga akan dilakukan dari hasil perjalanan dari pendatang tersebut dalam 14 hari terakhir. " Kalau dalam rentang waktu tersebut, orang itu pernah masuk ke negara terjangkit, tentu akan kita periksa lebih ketat lagi," kata dia.
Untuk wilayah pelabuhan, kata Amelia, pemeriksaan difokuskan di dua pelabuhan yakni Pelabuhan Boom Baru dan Pelabuhan Sungai Lumpur. Namun, untuk di Pelabuhan Sungai Lumpur, petugas yang mendatangi kapal karena pelabuhan ini tidak memiliki dermaga.
Di Pelabuhan Sungai Lumpur, ada 30 kapal asing masuk ke Palembang per bulan. Kapal yang datang dari China dan Vietnam itu membawa sejumlah kru. "Kru itulah yang akan kami periksa," katanya.
Pemeriksaan kru kapal asing menggunakan termometer infrared. Fungsinya sama seperti thermal scanner yakni untuk mengukur suhu tubuh. " Orang yang memiliki suhu tubuh lebih dari 38 derajat celsius akan diperiksa lebih lanjut," katanya.
Pemeriksaan ini akan terus dilakukan sampai ada pengumuman dari Kementerian Kesehatan bahwa tidak ada lagi laporan virus tersebut di negara asalnya." Jika ada pengumuman tersebut maka status siaga akan dihentikan," kata Amelia.