Debit Air Naik, Enam Warga Jambi Terseret Arus Sungai
Masyarakat diimbau mewaspadai peningkatan debit air sungai secara signifikan sepanjang musim hujan. Di Jambi, peningkatan debit air sungai akibat curah hujan tinggi telah menyebabkan enam kasus warga terseret arus.
Oleh
IRMA TAMBUNAN
·2 menit baca
JAMBI, KOMPAS — Masyarakat diimbau mewaspadai peningkatan debit air sungai secara signifikan sepanjang musim hujan. Di Jambi, peningkatan debit air sungai akibat curah hujan tinggi telah menyebabkan enam kasus warga terseret arus.
Dari jumlah kasus tersebut, 5 warga ditemukan dalam kondisi meninggal. Satu orang lagi, bernama Doni (18), masih dalam pencarian setelah terseret arus Sungai Tabir di Kabupaten Merangin. ”Tim SAR gabungan masih berupaya mencari korban di sekitar lokasi tenggelam,” kata Kornelis, Kepala Seksi Operasional Basarnas Jambi, Rabu (29/1/2020).
Doni diketahui pamit kepada keluarganya, Selasa (28/1/2020), pukul 20.15 WIB, untuk mandi di aliran sungai di Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Margo Tabir, Kabupaten Merangin. Sewaktu mandi itu, ia terbawa arus sungai. Pencarian masih diupayakan oleh tim gabungan dari SAR, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Brimob, dan masyarakat setempat.
Hingga Rabu, debit air Sungai Tabir di Merangin yang merupakan hulu Sungai Batanghari naik drastis. Data tim Siaga Banjir dan Longsor Provinsi Jambi, tinggi muka air sungai telah mencapai 2,6 meter atau melewati batas normal.
Hal serupa terjadi di kawasan hilir. Elevasi Sungai Batanghari di pos pengamatan Tanggo Rajo, Kota Jambi, menunjukkan indikator telah mendekati status siaga III. Adapun tinggi muka air (TMA) saat ini mencapai 13,79 meter, melewati batas TMA normal 12 meter. Elevasi tersebut terpaut sedikit dengan batas elevasi siaga 13,87 meter.
Masyarakat di sepanjang tepian sungai diimbau mewaspadai peningkatan debit sungai selama hujan.
Menurut Luthfi dari Humas Basarnas Jambi, sepanjang Januari ini sudah enam kasus kejadian warga terseret arus. Dua kasus terjadi di Sungai Pengabuan serta masing-masing satu kasus di Batang Tebo, Batanghari, Batang Merangin, dan Batang Tabir. ”Laporan warga terseret arus sungai kami dapati selalu terjadi pada saat debit (sungai) naik,” katanya.
Pihaknya mengimbau masyarakat di sepanjang tepian sungai mewaspadai peningkatan debit sungai selama hujan. ”Arus sungai meningkat perlu diwaspadai agar jangan sampai korban bertambah,” lanjutnya.
Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Jambi Kurnianingsih mengatakan, terdapat potensi hujan sedang hingga lebat di seluruh wilayah Jambi hingga 3 Februari. Hal itu sebagai dampak sirkulasi siklonik di sekitar perairan barat daya Lampung.
Kondisi itu turut menyebabkan pembentukan pola pertemuan massa udara yang memanjang di sebelah barat wilayah Sumatera Utara hingga Selatan. Untuk itu, masyarakat perlu mewaspadai curah hujan dengan intensitas lebat disertai petir.