Tangkal Informasi Bohong di Masyarakat Soal Virus Korona
Sosialisasi mengenai virus korona dan cara pencegahannya dilakukan kepada seluruh lapisan masyarakat di Kota Tegal, Jawa Tengah. Hal ini untuk meluruskan sejumlah informasi bohong yang beredar di masyarakat.
Oleh
KRISTI UTAMI
·3 menit baca
TEGAL, KOMPAS - Sosialisasi mengenai virus korona dan cara pencegahannya dilakukan kepada seluruh lapisan masyarakat di Kota Tegal, Jawa Tengah. Hal ini untuk meluruskan sejumlah informasi bohong yang beredar di masyarakat.
Di Kota Tegal, pencegahan infeksi disosialisasikan kepada masyarakat di Terminal Tipe A Kota Tegal, Jumat (31/1/2020). Sosialisasi digencarkan setelah Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO mengumumkan status darurat kesehatan global akibat penyebaran virus ini.
Puluhan orang berkumpul di salah satu ruangan di sudut terminal, Jumat pagi. Mata mereka terpaku pada petugas yang tengah menjelaskan seluk beluk soal virus korona. Beberapa orang juga sempat mengajukan sejumlah pertanyaan terkait penyebaran virus tersebut kepada pembicara di depan mereka.
Puji (40), mengaku selama ini ada informasi salah yang beredar terkait virus korona. "Katanya, virus korona bisa menular lewat ponsel (bermerk dagang) China. Nanti, saya akan memberitahu orang-orang kalau virus itu menyebar melalui udara bukan ponsel," kata Puji.
Untuk itu, ia berencana membagikan ilmu pengetahuan yang ia dapatkan dari sosialisasi ini kepada orang-orang terdekatnya.
Eka (34), pedagang asongan yang menjadi peserta dalam sosialisasi tersebut mengatakan, dirinya mendapat pengetahuan baru terkait cara menangkal virus tersebut. Eka yang semula cemas dengan adanya penyebaran virus ini menjadi lebih tenang setelah mengikuti sosialisasi. "Belakangan ini, saya banyak mendengar orang membicarakan virus korona. Meski tidak tahu itu (virus) apa, tetapi saya takut," ujar Eka.
Berdasarkan informasi yang diterimanya, Eka menjadi tahu bahwa virus korona berasal dari Wuhan, China. Virus tersebut juga bisa menular dari manusia ke manusia lain. Meskipun demikian, Eka merasa tidak perlu lagi merasa cemas karena dirinya bisa menangkal penyebaran virus korona dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat seperti, cuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum dan setelah beraktivitas.
Dengan sosialisasi, diharapkan tidak ada lagi masyarakat yang mempercayai atau menyebarkan informasi bohong terkait virus ini.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tegal Sri Prima Indraswari mengatakan, sosialisasi tersebut dilakukan untuk memberikan pemahaman yang utuh kepada masyarakat terkait virus korona. Sehingga, tidak ada lagi masyarakat yang mempercayai atau menyebarkan informasi bohong terkait virus ini.
Prima mengatakan, antisipasi terhadap virus ini terus digalakkan oleh Pemerintah Kota Tegal. Hal ini terjadi karena infeksi virus korona sudah menjadi pandemik atau menyebar ke seluruh dunia.
"Kami sudah melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait virus ini melalui sejumlah fasilitas layanan kesehatan, puskesmas, rumah sakit, dan sekolah-sekolah. Sosialisasi ini kami lakukan sejak Senin (27/2/2020) dan akan terus dilakukan," tutur Prima.
Seusai sosialisasi, Dinas Kesehatan juga membuka layanan pemeriksaan kesehatan gratis bagi masyarakat di terminal. Sejumlah orang yang memiliki gangguan kesehatan diberi obat dan pengarahan untuk melakukan pemeriksaan lanjutan apabila sakit yang mereka derita tak kunjung membaik.
Pendirian posko pemeriksaan kesehatan juga akan dilakukan di terminal, stasiun, dan pelabuhan.
Prima menambahkan, Dinas Kesehatan Kota Tegal akan mengadakan simulasi penanganan pasien terjangkit virus korona di Rumah Sakit Umum Daerah Kardinah Kota Tegal pada pekan depan. Adapun pendirian posko pemeriksaan kesehatan juga akan dilakukan di terminal, stasiun, dan pelabuhan. Hal itu dilakukan untuk menyaring orang-orang yang akan masuk ke Kota Tegal.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batang Hidayah Basbeth mengatakan, Pemkab Batang memberikan sosialisasi kepada 21 pusksesmas, 20 klinik kesehatan, dan 3 rumah sakit di wilayah tersebut, Jumat siang. Menurut Basbeth, pihak-pihak yang sudah diberi sosialisasi memiliki tanggung jawab untuk melanjutkan informasi secara langsung kepada masyarakat di masing-masing kecamatan.